Senin, 31 Oktober 2011

Perekam Anak Krakatau Catat 4.557 Kegempaan


SERANG, KOMPAS.com — Perekam Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mencatat kegempaan gunung tersebut pada Minggu sebanyak 4.557 kali.

"Kegempaan yang terjadi selama 24 jam pada Minggu, 30 Oktober 2011, tidak mencapai 5.000, tetapi hanya 4.557 kali," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Cinangka, Anton Tripambudi, Senin (31/10/2011).

Dia menjelaskan, kegempaan yang terjadi terdiri atas 4.499 kali gempa vulkanik, 52 embusan, serta enam kali gempa tektonik. "Masih fluktuatif kegempaan yang terjadi," katanya menambahkan.

Sampai saat ini, kata Anton, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang warga atau turis mendekat ke lokasi kegempaan pada radius 2 kilometer karena masih dianggap berbahaya. "Kami masih mengeluarkan rekomendasi larangan kepada warga atau siapa pun untuk menjauh dari lokasi kegempaan sampai di radius 2 kilometer," ujarnya.

Masih menurut Anton, warga diminta untuk tidak resah dan panik atas apa yang terjadi dengan kondisi GAK. "Kami menginformasikan kepada warga atau siapa pun untuk tidak panik, apalagi sampai gelisah, karena posisi kita aman sepanjang rekomendasi yang kami buat tidak dilanggar," tambahnya.

Aji, salah seorang warga Anyer, Kabupaten Serang, mengaku, dirinya tidak terpengaruh dengan kondisi GAK yang terjadi saat ini. "Kegempaan GAK tidak mempengaruhi warga sekitar," katanya.

Namun, yang dia khawatirkan adalah wisatawan yang akan ke Ahttp://www.blogger.com/img/blank.gifnyer dan Cinangka akan membatalkan kepergiannya karena status GAK yang masih di level III dan tertutup kabut. "Orang bertambah takut, sudah statusnya Siaga, gunungnya juga biasanya dapat dilihat sudah lama tidak terpantau," katanya.

SUMBER

0 komentar:

Posting Komentar