Senin, 31 Oktober 2011

Susah Tidur dan Risiko Serangan Jantung


Ini adalah peringatan bagi mereka yang kerap sulit tidur atau sering terbangun dari tidur di malam hari. Studi terbaru para ahli di Norwegia menyatakan, mereka yang mengalami kesulitan tidur nyenyak pada malam hari berisiko lebih besar mengalami serangan jantung.

Sejauh ini, hubungan antara insomnia dan meningkatnya risiko serangan jantung memang belum jelas. Tetapi yang pasti, gangguan tidur berdampak pada tekanan darah dan inflamasi, di mana keduanya merupakan faktor risiko serangan jantung.

"Ketika gejala insomnia menjadi hal biasa dan mudah untuk diobati, penting artinya bagi masyarakat mewaspadai hubungan insomnia dan serangan jantung, dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gangguan tidur," kata Dr. Lars Erik Laugsand, internis dari Norwegian University of Science and Technology di Trondheim.

Laugsand menegaskan, temuan yang dipublikasi dalam jurnal Circulation edisi 24 Oktober ini hanyalah bukti adanya keterkaitan dan bukan hubungan sebab-akibat. Riset lanjutan perlu dilakukan untuk mengungkap lebih jauh tentang mekanisme dibalik hubungan ini.

Dalam penelitiannya, Laugsand menganalisa data kesehatan tidur sekitar 53.000 pria dan wanita peserta survei antara 1995-97. Terungkap pula bahwa 2.400 responden mengalami serangan jantung selang 11 tahun kemudian.

Peneliti menemukan, mereka yang hampir setiap hari kesulitan tidur mengalami peningkatan risiko 45 persen serangan jantung, dibanding responden yang tak bermasalah untuk tidur lelap. Selain itu, mereka yang tidurnya tidak nyenyak atau sering terjaga di malam hari juga berisiko 30 persen lebih tinggi ketimbang yang tidurnya nyenyak. Sedangkan mereka yang merasa badannya tidak segar/bugar setelah tidur malam mengalami peningkatan risiko serangan jantung sebesar 27 persen ketimbang yang merasa bugar.

Dalam riset ini, peneliti memperhitungkan beragam faktor seperti usia, jenis kelamin, seks, status perkawinan,tingkat pendidikan, tensi, kadar kolesterol, diabetes, berat badan, olahraga, pola kerja shift. Gejala depresi dan kecemasan sebagai pemicu insomnia juga turut diperhitungkan.

Dr. Gregg Fonarow, professor kardiologi dari University of California, Los Angeles sekaligus jurubicara American Heart Association (AHA), http://www.blogger.com/img/blank.gifmengatakan sejumlah studi sebelumnya telah mengungkap bahwa gangguan tidur memang berkaitan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

"Studi-studi lama juga mengungkap hasil beragam, akan tetapi belum dapat mengungkap mengapa tidur sehat membuat jantung lebih sehat," ujar Fonarow. Sedangkan Dr. Edward A. Fisher, profesor pengobatan kardiovaskuler pada NYU Langone Medical Center di New York City menyatakan, salah satu penjelasan yang mungkin dari temuan ini adalah berubahnya proses metabolisme tubuh. Dalam tubuh, metabolisme diatur oleh ritme sirkadian yang tentu sangat bervariasi di antara siklus tidur setiap individu.

"Telah diketahui bahwa binatang yang ritme sirkadiannya diganggu bakal mengalami perubahan metabolisme. Jika ini terjadi pada manusia, maka akan meningkatkan risiko
sakit jantung," papar Fisher.

SUMBER
Baca Selanjutnya..

Bosan Ditanya "Kapan Kawin?" Begini Jawabnya!


Jika Anda masih lajang, Anda pasti sudah berulang kali mendengar pertanyaan seperti, "Kok belum kawin, sih?" atau "Kapan kawin?" atau "Kamu sih, pilih-pilih!" Si penanya mungkin tak sadar betapa menjengkelkannya mendengar pertanyaan seperti itu. Anda sudah mendengarkannya sejak tahap Anda merasa terganggu dengan pertanyaan semacam itu. Anda mulai kebal, hingga mulai terganggu lagi (ketika sadar usia sudah mendekati 35 tahun).

Mungkin si penanya memang tak bermaksud menyinggung perasaan Anda karena itu memang pertanyaan standar yang akan dilontarkan orang ketika sudah lama tak bertemu. Oleh karena itu, daripada stres karena mendapat pertanyaan yang itu-itu saja, lebih baik Anda mencoba menjawabnya dengan cara yang berbeda. Entah itu dengan mengutarakan pandangan Anda tentang pernikahan atau menanggapinya dengan jokes saja. Yang penting, jawablah dengan tenang, tetapi tetap percaya diri. Nah, berikut jawaban yang bisa Anda berikan:


"Belum ketemu yang seiman. Kalau sudah seiman pun, belum tentu langsung cocok, kan?"

Jawaban ini akan membuat si penanya respek terhadap kondisi Anda bahwa menemukan pasangan yang seiman adalah prinsip Anda, dan ini jauh lebih elegan daripada menikahi siapa saja karena sudah didesak untuk menikah.

"Yah, gimana dong, dulu aku terlalu lama menghabiskan waktu dengan orang yang salah. Sekarang, aku lagi sibuk-sibuknya. Tapi aku tetap mencari, kok!"

Jawaban ini menunjukkan bahwa Anda bersikap realistis dengan kondisi Anda. Anda terlihat percaya diri, tetapi tetap rendah hati. Setiap orang pernah berbuat kesalahan, dan Anda ingin memperbaikinya. Siapa tahu, akibatnya si penanya akan mengenalkan Anda kepada temannya.

"Kalau aku tahu jawabannya, mungkin aku sudah menikah sekarang, dan kamu jadi patah hati!"

Anda bisa mengatakan hal ini jika yang bertanya seorang pria, dan Anda merasa tertarik padanya. Bila ia juga masih lajang, bukan tak mungkin jawaban ini akan membuka peluang baginya untuk menjajaki hubungan dengan Anda.

"Ah, senang juga kok, tetap melajang. Enggak ada yang melarang kalau mau keluar kota, dan enggak perlu kompromi soal apa pun."

Anda menunjukkan bahwa menjadi lajang tak selamanya merugikan atau memalukan. Namun, sampaikan jawaban itu dengan ekspresi yang meyakinkan. Bila tidak, Anda hanya akan dianggap menghibur diri atau bersikap defensif. Kalau Anda memang masih menikmati kehidupan lajang, kalimat ini menjadi cara yang baik untuk menjawab pertanyaan.

"Aku masih mencari pria beruntung yang akan mendapatkanku...."

Wow... great answer, great sense of humour! Berikan senyuman Anda yang paling menawan dan tunjukkan kepribadian Anda yang menyenangkan. Jawaban ini juga membuat si penanya sadar bahwa perempuan tetap harus mencari pria yang baik dan dapat diandalkan karena Anda pun punya kualitas yang sama. Hanya karena masih lajang, tak berarti Anda desperate.

"Aduh, belum ketemu Mr Right, nih! Cariin, dong!"

Nah, ini jawaban yang akan menguntungkan Anda. Bila Anda memang cukup sibuk sehingga tak terlalu sering meluangkan waktu senggang bersama teman-teman, si penanya akan merasa tergerak untuk mengenalkan Anda dengan teman-temannya. Bahkan, Anda mungkin bisa mendapat kenalan lebih dari satu. Asyik, kan?


"Ya, jelas harus pilih-pilih dong! Kalau tiba-tiba dia ternyata perampok bank, gimana?"

Ini juga jawaban yang asyik karena Anda menanggapi tuduhan "pilih-pilih" tadi dengan humor. Percayalah, sebagai perempuan Anda memang harus memilih pria yang mampu mendampingi Anda seumur hidup. Dan ini tak mungkin dicapai bila Anda tergesa-gesa memutuskan pria yang ingin Anda nikahi. Tentu, pilih-pilih yang dimaksud bukan "pilih yang ganteng, jangkung, kaya, atau terkenal".

Sekali lagi, apa pun jawaban yang Anda berikan, Anda harus percaya dengan apa yang Anda katakan. Bila Anda "membaca" bahwa percakapan itu akan berlarut-larut, segeralah mengganti topik pembicaraan. Ini memperlihatkan bahwa Anda tak bisa diatur olehnya. Lagipula, jika si penanya tergolong orang yang usil atau gemar mengurusi orang lain, tak ada gunanya meladeninya.

SUMBER
Baca Selanjutnya..

Kebakaran Landa di Cipinang Besar Selatan


JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur mengerahkan 16 mobil pemadam, untuk menangani kebakaran di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin, 31 Oktober 2011, 23:29 WIB

Kepala Operasional SUku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur, Idris, menyatakan, kebakaran di Cipinang Besar Selatan sudah dapat ditanggulangi.

Saat dihubungi, Idris, mengatakan, petugas sedang melakukan penyiraman untuk pendinginan di bekas kebakaran.

Kebakaran melanda kawasan permukiman padat di Kampung Besar, Cipinang Besar Selatan. Informasi yang diperoleh ratusan rumah semi permanen di belakang Pasar Gembrong, Jatinegara, dilalap si jago merah.

Sumber : Kompas.com Baca Selanjutnya..

Warga Ragu Bebas Banjir dalam Waktu Dekat


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa warga Kampung Pulo, Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengaku ragu bila ancaman banjir bisa lepas dari kehidupan mereka dalam waktu dekat. Sempitnya alur sungai menjadi penyebab keraguan mereka.

"Dulu lebarnya sekitar 13 meter. Sekarang tinggal 6 meter. Ya, pasti kena (banjir) lagi kalau hujan gede," kata Suryanto (43) kepada Kompas.com di kediamannya di RT 11 RW 03 Kampung Pulo, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin ( 31/10/2011 ).

Sejak mendiami rumah di lokasi tersebut pada 1990 , Suryanto mengatakan banjir yang melanda pemukiman mereka Minggu kemarin adalah yang terbesar. Saat banjir besar melanda Jakarta pada 2-3 Februari 2007 , ketinggian air di rumahnya masih sekitar setengah meter. "Itu pun cuma lewat karena aliran air Kali Krukut masih lancar," jelas Suryanto.

Kondisi saat ini jauh berbeda. Alur kali sudah sangat menyempit bantaran sungai sudah dipenuhi pemukiman. Selain itu, tertutupnya sebagian daerah aliran dengan pondasi lapangan tembak menjadikan aliran sungai semakin tersendat. Tak heran bila air yang telah menggenangi rumah warga sejak Minggu sore belum benar-benar lenyap di beberapa lokasi. "Sekarang, kalau lagi banjir surutnya lama," kata ayah lima anak ini.

Soleha, warga lainnya, lebih mencemaskan pencegahan banjir. Pasalnya, siklus lima tahunan ancaman banjir besar di wilayah Jakarta diperkirakan akan kembali berulang pada 2012 . "Ini kan baru awal. Gimana nanti pas puncak musim hujannya," katanya kawatir.

Soleha mengaku sudah mendengar prakiraan BMKG yang meramalkan puncak musim hujan akan terjadi sekitar Januari - Februari 2011 . "Kalau sekarang belum ada solusinya, sampai musim hujan selesai kami tetap terancam banjir," kata Soleha yang mengaku sudah menjadi warga Kampung Pulo sejak 1986 .

Sementara Rafael, salah seorang tokoh masyarakat Kampung Pulo menyatakan, sedikit sulit mengatasi banjir dalam waktu singkat. Pasalnya, rumah warga sudah menempati wilayah resapan air. "Tahun 80-an di sini masih sawah dan rawa. Makin lama, perumahan makin turun ke dekat kali," kisahnya. Alhasil wilayah aliran sungai pun kian sempit.

Masalah perumahan di lahan resapan juga sempat disinggung Gubernur Fauzi Bowo saat diwawancarai Kompas.com. Rencana jangka pendek yang dirancang pihak Pemprov DKI adalah normalisasi aliran sungai. Warga diharapkan tidak membangun pemukiman di bantaran sungai. Pihak Marinir yang membangun pondasi lapangan tembak menutupi sebagian alur sungai hari ini sudah mulai membongkar coran pondasi itu.

Sementara itu, solusi utama penanganan banjir di Kampung Pulo dan sekitarnya adalah pembangunan waduk. Namun, tempat parkir air itu masih merupakan solusi jangka panjang. "Kita masih harus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Ciliwung - Cisadane yang pegang peran di sini," kata Fauzi.

Sekitar 1.268 warga menjadi korban banjir Kali Krukut yang melanda lima RT di RW 03 Kampung Pulo, Minggu kemarin. Saat ini air di pemukiman warga sudah mulai menyurut. Namun, dengan musim hujan yang baru memasuki tahap awal, warga di kawasan tersebut mengawatirkan ancaman banjir yang lebih besar bisa saja terjadi dalam waktu dekat.

Sumber : Kompas.com
Baca Selanjutnya..

Perekam Anak Krakatau Catat 4.557 Kegempaan


SERANG, KOMPAS.com — Perekam Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mencatat kegempaan gunung tersebut pada Minggu sebanyak 4.557 kali.

"Kegempaan yang terjadi selama 24 jam pada Minggu, 30 Oktober 2011, tidak mencapai 5.000, tetapi hanya 4.557 kali," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Cinangka, Anton Tripambudi, Senin (31/10/2011).

Dia menjelaskan, kegempaan yang terjadi terdiri atas 4.499 kali gempa vulkanik, 52 embusan, serta enam kali gempa tektonik. "Masih fluktuatif kegempaan yang terjadi," katanya menambahkan.

Sampai saat ini, kata Anton, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih melarang warga atau turis mendekat ke lokasi kegempaan pada radius 2 kilometer karena masih dianggap berbahaya. "Kami masih mengeluarkan rekomendasi larangan kepada warga atau siapa pun untuk menjauh dari lokasi kegempaan sampai di radius 2 kilometer," ujarnya.

Masih menurut Anton, warga diminta untuk tidak resah dan panik atas apa yang terjadi dengan kondisi GAK. "Kami menginformasikan kepada warga atau siapa pun untuk tidak panik, apalagi sampai gelisah, karena posisi kita aman sepanjang rekomendasi yang kami buat tidak dilanggar," tambahnya.

Aji, salah seorang warga Anyer, Kabupaten Serang, mengaku, dirinya tidak terpengaruh dengan kondisi GAK yang terjadi saat ini. "Kegempaan GAK tidak mempengaruhi warga sekitar," katanya.

Namun, yang dia khawatirkan adalah wisatawan yang akan ke Ahttp://www.blogger.com/img/blank.gifnyer dan Cinangka akan membatalkan kepergiannya karena status GAK yang masih di level III dan tertutup kabut. "Orang bertambah takut, sudah statusnya Siaga, gunungnya juga biasanya dapat dilihat sudah lama tidak terpantau," katanya.

SUMBER
Baca Selanjutnya..

Campaign : Vote Komodo National Park jadi 7 Keajaiban Dunia

Saat ini sedang ada Kampanye untuk Pemilihan 7 keajaiban dunia, ada Tujuh kategori yg di masukkan untuk di vote dan nantinya akan di pilih 7 suara terbanyak untuk masuk dalam 7 keajaiban dunia.

Indonesia memasukkan satu nominasi untuk kategori : New7Wonder of Nature, untuk kategori ini saja indonesia harus bersaing dengan 9 Nominator untuk wilayah asia, yaitu :

FORESTS, NATIONAL PARKS, NATURE RESERVES

Tree of Life BAHRAIN
Sundarbans Forest BANGLADESH/ INDIA
Kaziranga National Park INDIA
Komodo National Park INDONESIA
Nam Ha National Park LAO
Chitwan, National Park NEPAL
Puerto Princesa Subterranean River PHILIPPINES
Bukit Timah Nature Reserve SINGAPORE
Sinharaja Rainforest SRI LANKA
Zaamin National Park UZBEKISTAN

Berikut sekilas pandang dari pulau komodo seperti yg saya kutip dari wikipedia :

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah barat Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.

Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Tahun 2008, di pulau ini hanya terdapat sedikitnya 1200 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca sehingga jumlah mereka keseluruhan menjadi sekitar 2500 ekor.

Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.

Bagaimana caranya ikutan memvote? Amat sangat gampang caranya :

Masuk ke websitenya yg beralamat di : www.new7wonders.com
Register dengan masuk ke bagian N7W — Register, registrasi dengan benar dan gunakan alamat email yg valid karena setelah vote akan diminta verifikasi untuk memastikan vote kita.
Pilih Nominasinya, masuk ke bagian N7W– Vote For Nominee, disana kita akan diarahkan untuk memilih 7 nominasi dan 1 suara untuk masing-masing nominasi.
Submit pilihan kita dan masuk keemail untuk melakukan verifikasi pilihan kita.
Selesai
atau dengan cara SMS : KETIK KOMODO kirim 9818 tarif Rp.1/sms

Mudah bukan? Ayo jangan sampai Pulau Komodo kalah oleh Pulau Sipadan yg sudah di klaim Oleh Malaysia, Buktikan pulau Komodo bisa menjahttp://www.blogger.com/img/blank.gifdi salah satu dari 7 keajaiban dunia, jangan sampai terlepas lagi seperti kasusnya Borobudur, kita harus swadaya karena pemerintah saat ini sedang sibuk berebut Kursi Presiden.

Ini salahsatu contoh pemilihan nominasi :


SUMBER
Baca Selanjutnya..

Menguak misteri Tindihan

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? bagi sebagian besar masyarakat indonesia kondisi ini disebut tindihan (rep-rep) dan merupakan ulah mahluk halus yang menindih tubuh kita. Namun kini, tindihan memiliki penjelasan dari sudut pandang ilmiah.

KEJADIAN ini sering saya alami sejak zaman SMA, bahkan hingga sekarang (meski frekuensinya sudah sangat berkurang). Saat hendak bangun dari tidur atau baru saja terlelap, saya merasa seperti ditindih sesuatu. Ini membuat saya sulit bangun ataupun berteriak minta tolong.

Lalu, ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki, ujung tangan atau kepala sekencang-kencangnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.

Setelah itu, biasanya saya tidak berani tidur. Takut kesadaran saya hilang atau kejadian itu berulang lagi. Apalagi saat kejadian, saya seperti melihat sebuah bayangan di kegelapan.

Pernah saya saya bercerita tentang hal ini pada ibu saya. Beliau mengatakan saya mengalami tindihan. Dan menurut kepercayaan orang tua, yang menindih adalah makhluk halus. Ih, seram ya! Namun, logika saya berusaha mencari penjelasan ilmiah. Inilah hasilnya

Sleep Paralysis


Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.

Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.

Kurang Tidur

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM).

Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM. Pada tahap inilah mimpi terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.

Jangan Anggap Remeh

Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara :


- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.

- Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.

- Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.

- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.

- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.

- Di budaya Tuki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.

- Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.

- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.

- Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.

- Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.

- Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.

SUMBER
Baca Selanjutnya..

gunung Merapi



Merapi (ketinggian puncak 2.968 m dpl, per 2006) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.

Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali.[rujukan?] Kota Magelang dan Kota Yogyakarta adalah kota besar terdekat, berjarak di bawah 30 km dari puncaknya. Di lerengnya masih terdapat pemukiman sampai ketinggian 1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes).[1]


Geologi
Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa. Puncak yang sekarang ini tidak ditumbuhi vegetasi karena aktivitas vulkanik tinggi. Puncak ini tumbuh di sisi barat daya puncak Gunung Batulawang yang lebih tua.[2]

Proses pembentukan Gunung Merapi telah dipelajari dan dipublikasi sejak 1989 dan seterusnya.[3] Berthomier, seorang sarjana Prancis, membagi perkembangan Merapi dalam empat tahap.[4] Tahap pertama adalah Pra-Merapi (sampai 400.000 tahun yang lalu), yaitu Gunung Bibi yang bagiannya masih dapat dilihat di sisi timur puncak Merapi. Tahap Merapi Tua terjadi ketika Merapi mulai terbentuk namun belum berbentuk kerucut (60.000 - 8000 tahun lalu). Sisa-sisa tahap ini adalah Bukit Turgo dan Bukit Plawangan di bagian selatan, yang terbentuk dari lava basaltik. Selanjutnya adalah Merapi Pertengahan (8000 - 2000 tahun lalu), ditandai dengan terbentuknya puncak-puncak tinggi, seperti Bukit Gajahmungkur dan Batulawang, yang tersusun dari lava andesit. Proses pembentukan pada masa ini ditandai dengan aliran lava, breksiasi lava, dan awan panas. Aktivitas Merapi telah bersifat letusan efusif (lelehan) dan eksplosif. Diperkirakan juga terjadi letusan eksplosif dengan runtuhan material ke arah barat yang meninggalkan morfologi tapal kuda dengan panjang 7 km, lebar 1-2 km dengan beberapa bukit di lereng barat. Kawah Pasarbubar (atau Pasarbubrah) diperkirakan terbentuk pada masa ini. Puncak Merapi yang sekarang, Puncak Anyar, baru mulai terbentuk sekitar 2000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, diketahui terjadi beberapa kali letusan eksplosif dengan VEI 4 berdasarkan pengamatan lapisan tefra.

Karakteristik letusan sejak 1953 adalah desakan lava ke puncak kawah disertai dengan keruntuhan kubah lava secara periodik dan pembentukan awan panas (nuée ardente) yang dapat meluncur di lereng gunung atau vertikal ke atas. Letusan tipe Merapi ini secara umum tidak mengeluarkan suara ledakan tetapi desisan. Kubah puncak yang ada sampai 2010 adalah hasil proses yang berlangsung sejak letusan gas 1969.[2]

Pakar geologi pada tahun 2006 mendeteksi adanya ruang raksasa di bawah Merapi berisi material seperti lumpur yang secara "signifikan menghambat gelombang getaran gempa bumi". Para ilmuwan memperkirakan material itu adalah magma.[5] Kantung magma ini merupakan bagian dari formasi yang terbentuk akibat menghunjamnya Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia[6].
Puncak Merapi pada tahun 1930.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar tercatat di tahun 1006 (dugaan), 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu, berdasarkan pengamatan timbunan debu vulkanik.[rujukan?] Ahli geologi Belanda, van Bemmelen, berteori bahwa letusan tersebut menyebabkan pusat Kerajaan Medang (Mataram Kuno) harus berpindah ke Jawa Timur. Letusan pada tahun 1872 dianggap sebagai letusan terkuat dalam catatan geologi modern dengan skala VEI mencapai 3 sampai 4. Letusan terbaru, 2010, diperkirakan juga memiliki kekuatan yang mendekati atau sama. Letusan tahun 1930, yang menghancurkan tiga belas desa dan menewaskan 1400 orang, merupakan letusan dengan catatan korban terbesar hingga sekarang.[rujukan?]

Letusan bulan November 1994 menyebabkan luncuran awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban 60 jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus. Pada tahun 2006 Gunung Merapi kembali beraktivitas tinggi dan sempat menelan dua nyawa sukarelawan di kawasan Kaliadem karena terkena terjangan awan panas. Rangkaian letusan pada bulan Oktober dan November 2010 dievaluasi sebagai yang terbesar sejak letusan 1872[7] dan memakan korban nyawa 273 orang (per 17 November 2010)[8], meskipun telah diberlakukan pengamatan yang intensif dan persiapan manajemen pengungsian. Letusan 2010 juga teramati sebagai penyimpangan dari letusan "tipe Merapi" karena bersifat eksplosif disertai suara ledakan dan gemuruh yang terdengar hingga jarak 20-30 km.

Gunung ini dimonitor non-stop oleh Pusat Pengamatan Gunung Merapi di Kota Yogyakarta, dibantu dengan berbagai instrumen geofisika telemetri di sekitar puncak gunung serta sejumlah pos pengamatan visual dan pencatat kegempaan di Ngepos (Srumbung), Babadan, dan Kaliurang.

Erupsi 2006
Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi. Pemerintah daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sudah mempersiapkan upaya-upaya evakuasi. Instruksi juga sudah dikeluarkan oleh kedua pemda tersebut agar penduduk yang tinggal di dekat Merapi segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan.

Pada tanggal 15 Mei 2006 akhirnya Merapi meletus. Lalu pada 4 Juni, dilaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melampaui status awas. Kepala BPPTK Daerah Istimewa Yogyakarta, Ratdomo Purbo menjelaskan bahwa sekitar 2-4 Juni volume lava di kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik - artinya lava telah memenuhi seluruh kapasitas kubah Merapi sehingga tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.

1 Juni, Hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Merapi yang lebat, tiga hari belakangan ini terjadi di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Muntilan sekitar 14 kilometer dari Puncak Merapi, paling merasakan hujan abu ini. [9]

8 Juni, Gunung Merapi pada pukul 09:03 WIB meletus dengan semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman. Hari ini tercatat dua letusan Merapi, letusan kedua terjadi sekitar pukul 09:40 WIB. Semburan awan panas sejauh 5 km lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman. [10]

Erupsi 2010
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Letusan Gunung Merapi 2010

Peningkatan status dari "normal aktif" menjadi "waspada" pada tanggal 20 September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Setelah sekitar satu bulan, pada tanggal 21 Oktober status berubah menjadi "siaga" sejak pukul 18.00 WIB. Pada tingkat ini kegiatan pengungsian sudah harus dipersiapkan. Karena aktivitas yang semakin meningkat, ditunjukkan dengan tingginya frekuensi gempa multifase dan gempa vulkanik, sejak pukul 06.00 WIB tangggal 25 Oktober BPPTK Yogyakarta merekomendasi peningkatan status Gunung Merapi menjadi "awas" dan semua penghuni wilayah dalam radius 10 km dari puncak harus dievakuasi dan diungsikan ke wilayah aman.

Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 17.02 WIB tanggal 26 Oktober. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km dan disertai keluarnya awan panas yang menerjang Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman.[11] dan menelan korban 43 orang, ditambah seorang bayi dari Magelang yang tewas karena gangguan pernafasan.

Sejak saat itu mulai terjadi muntahan awan panas secara tidak teratur. Mulai 28 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava pijar yang muncul hampir bersamaan dengan keluarnya awan panas pada pukul 19.54 WIB.[12] Selanjutnya mulai teramati titik api diam di puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah mencapai lubang kawah.

Namun demikian, berbeda dari karakter Merapi biasanya, bukannya terjadi pembentukan kubah lava baru, malah yang terjadi adalah peningkatan aktivitas semburan lava dan awan panas sejak 3 November. Erupsi eksplosif berupa letusan besar diawali pada pagi hari Kamis, 4 November 2010, menghasilkan kolom awan setinggi 4 km dan semburan awan panas ke berbagai arah di kaki Merapi. Selanjutnya, sejak sekitar pukul tiga siang hari terjadi letusan yang tidak henti-hentinya hingga malam hari dan mencapai puncaknya pada dini hari Jumat 5 November 2010. Menjelang tengah malam, radius bahaya untuk semua tempat diperbesar menjadi 20 km dari puncak. Rangkaian letusan ini serta suara gemuruh terdengar hingga Kota Yogyakarta (jarak sekitar 27 km dari puncak), Kota Magelang, dan pusat Kabupaten Wonosobo (jarak 50 km). Hujan kerikil dan pasir mencapai Kota Yogyakarta bagian utara, sedangkan hujan abu vulkanik pekat melanda hingga Purwokerto dan Cilacap. Pada siang harinya, debu vulkanik diketahui telah mencapai Tasikmalaya, Bandung,[13] dan Bogor.[14]

Bahaya sekunder berupa aliran lahar dingin juga mengancam kawasan lebih rendah setelah pada tanggal 4 November terjadi hujan deras di sekitar puncak Merapi. Pada tanggal 5 November Kali Code di kawasan Kota Yogyakarta dinyatakan berstatus "awas" (red alert). [15][rujukan?]

Letusan kuat 5 November diikuti oleh aktivitas tinggi selama sekitar seminggu, sebelum kemudian terjadi sedikit penurunan aktivitas, namun status keamanan tetap "Awas". Pada tanggal 15 November 2010 batas radius bahaya untuk Kabupaten Magelang dikurangi menjadi 15 km dan untuk dua kabupaten Jawa Tengah lainnya menjadi 10 km. Hanya bagi Kab. Sleman yang masih tetap diberlakukan radius bahaya 20 km.[16]

Vegetasi
Gunung Merapi di bagian puncak tidak pernah ditumbuhi vegetasi karena aktivitas yang tinggi. Jenis tumbuhan di bagian teratas bertipe alpina khas pegunungan Jawa, seperti Rhododendron dan edeweis jawa. Agak ke bawah terdapat hutan bambu dan tetumbuhan pegunungan tropika.

Lereng Merapi, khususnya di bawah 1.000 m, merupakan tempat asal dua kultivar salak unggul nasional, yaitu salak 'Pondoh' dan 'Nglumut'.

Rute pendakian
Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer. karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari Sèlo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Tlogolele. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunhttp://www.blogger.com/img/blank.gifung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar lima jam hingga ke puncak.

Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

SUMBER
Baca Selanjutnya..

Gunung Ceremai


Gunung Ceremai (seringkali secara salah kaprah dinamakan "Ciremai") secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut. Gunung ini merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl di lereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet.

Kini G. Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare.

Nama gunung ini berasal dari kata cereme (Phyllanthus acidus, sejenis tumbuhan perdu berbuah kecil dengan rada masam), namun seringkali disebut Ciremai, suatu gejala hiperkorek akibat banyaknya nama tempat di wilayah Pasundan yang menggunakan awalan 'ci-' untuk penamaan tempat.

Vulkanologi dan geologi
G. Careme di awal abad ke-20. Foto koleksi Tropenmuseum Amsterdam.

Gunung Ceremai termasuk gunungapi Kuarter aktif, tipe A (yakni, gunungapi magmatik yang masih aktif semenjak tahun 1600), dan berbentuk strato. Gunung ini merupakan gunungapi soliter, yang dipisahkan oleh Zona Sesar Cilacap – Kuningan dari kelompok gunungapi Jawa Barat bagian timur (yakni deretan Gunung Galunggung, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Patuha hingga Gunung Tangkuban Perahu) yang terletak pada Zona Bandung.

Ceremai merupakan gunungapi generasi ketiga. Generasi pertama ialah suatu gunungapi Plistosen yang terletak di sebelah G. Ceremai, sebagai lanjutan vulkanisma Plio-Plistosen di atas batuan Tersier. Vulkanisma generasi kedua adalah Gunung Gegerhalang, yang sebelum runtuh membentuk Kaldera Gegerhalang. Dan vulkanisma generasi ketiga pada kala Holosen berupa G. Ceremai yang tumbuh di sisi utara Kaldera Gegerhalang, yang diperkirakan terjadi pada sekitar 7.000 tahun yang lalu (Situmorang 1991).

Letusan G. Ceremai tercatat sejak 1698 dan terakhir kali terjadi tahun 1937 dengan selang waktu istirahat terpendek 3 tahun dan terpanjang 112 tahun. Tiga letusan 1772, 1775 dan 1805 terjadi di kawah pusat tetapi tidak menimbulkan kerusakan yang berarti. Letusan uap belerang serta tembusan fumarola baru di dinding kawah pusat terjadi tahun 1917 dan 1924. Pada 24 Juni 1937 – 7 Januari 1938 terjadi letusan freatik di kawah pusat dan celah radial. Sebaran abu mencapai daerah seluas 52,500 km bujursangkar (Kusumadinata, 1971). Pada tahun 1947, 1955 dan 1973 terjadi gempa tektonik yang melanda daerah baratdaya G. Ciremai, yang diduga berkaitan dengan struktur sesar berarah tenggara – barat laut. Kejadian gempa yang merusak sejumlah bangunan di daerah Maja dan Talaga sebelah barat G. Ceremai terjadi tahun 1990 dan tahun 2001. Getarannya terasa hingga Desa Cilimus di timur G. Ceremai.

Jalur pendakian

Puncak gunung Ceremai dapat dicapai melalui banyak jalur pendakian. Akan tetapi yang populer dan mudah diakses adalah melalui Desa Palutungan dan Desa Linggarjati di Kab. Kuningan, dan Desa Apuy di Kab. Majalengka. Satu lagi jalur pendakian yang jarang digunakan ialah melalui Desa Padabeunghar di perbatasan Kuningan dengan Majalengka di utara. Di kota Kuningan terdapat kelompok pecinta alam "AKAR" (Anak Kuningan Alam Rimba) yang dapat membantu menyediakan berbagai informasi dan pemanduan mengenai pendakian Gunung Ceremai.


Keanekaragaman hayati


Vegetasi
Hutan-hutan yang masih alami di Gunung Ceremai tinggal lagi di bagian atas. Di sebelah bawah, terutama di wilayah yang pada masa lalu dikelola sebagai kawasan hutan produksi Perum Perhutani, hutan-hutan ini telah diubah menjadi hutan pinus (Pinus merkusii), atau semak belukar, yang terbentuk akibat kebakaran berulang-ulang dan penggembalaan. Kini, sebagian besar hutan-hutan di bawah ketinggian … m dpl. dikelola dalam bentuk wanatani (agroforest) oleh masyarakat setempat.

Sebagaimana lazimnya di pegunungan di Jawa, semakin seseorang mendaki ke atas di Gunung Ciremai ini dijumpai berturut-turut tipe-tipe hutan pegunungan bawah (submontane forest), hutan pegunungan atas (montane forest) dan hutan subalpin (subalpine forest), dan kemudian wilayah-wilayah terbuka tak berpohon di sekitar puncak dan kawah.

Lebih jauh, berdasarkan keadaan iklim mikronya, LIPI (2001) membedakan lingkungan Ciremai atas dataran tinggi basah dan dataran tinggi kering. Sebagai contoh, hutan di wilayah Resort Cigugur (jalur Palutungan, bagian selatan gunung) termasuk beriklim mikro basah, dan di Resort Setianegara (sebelah utara jalur Linggarjati) beriklim mikro kering.

Secara umum, jalur-jalur pendakian Palutungan (di bagian selatan Gunung Ciremai), Apuy (barat), dan Linggarjati (timur) berturut-turut dari bawah ke atas akan melalui lahan-lahan pemukiman, ladang dan kebun milik penduduk, hutan tanaman pinus bercampur dengan ladang garapan dalam wilayah hutan (tumpangsari), dan terakhir hutan hujan pegunungan. Sedangkan di jalur Padabeunghar (utara) vegetasi itu ditambah dengan semak belukar yang berasosiasi dengan padang ilalang. Pada keempat jalur pendakian, hutan hujan pegunungannya dapat dibedakan lagi atas tiga tipe yaitu hutan pegunungan bawah, hutan pegunungan atas dan vegetasi subalpin di sekitar kawah. Kecuali vegetasi subalpin yang diduga telah terganggu oleh kebakaran, hutan-hutan hujan pegunungan ini kondisinya masih relatif utuh, hijau dan menampakkan stratifikasi tajuk yang cukup jelas.

Margasatwa

Keanekaragaman satwa di Ceremai cukup tinggi. Penelitian kelompok pecinta alam Lawalata IPB di bulan April 2005 mendapatkan 12 spesies amfibia (kodok dan katak), berbagai jenis reptil seperti bunglon, cecak, kadal dan ular, lebih dari 95 spesies burung, dan lebih dari 20 spesies mamalia.

Beberapa jenis satwa itu, di antaranya:

Bangkong bertanduk (Megophrys montana)
Percil Jawa (Microhyla achatina)
Kongkang Jangkrik (Rana nicobariensis)
Kongkang kolam (Rana chalconota)
Katak-pohon Emas (Philautus aurifasciatus)

Bunglon Hutan (Gonocephalus chamaeleontinus)
Cecak Batu (Cyrtodactylus sp.)

Elang Hitam (Ictinaetus malayensis)
Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus)
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
Puyuh-gonggong Jawa (Arborophila javanica)
Walet Gunung (Collocalia vulcanorum) [masih perlu dikonfirmasi]
Takur Bultok (Megalaima lineata)
Takur Tulung-tumpuk (Megalaima javensis)
Berencet Kerdil (Pnoepyga pusilla)
Anis Gunung (Turdus poliochepalus)
Tesia Jawa (Tesia superciliaris)
Ceret Gunung (Cettia vulcania)
Kipasan Ekor-merah (Rhipidura phoenicura)
Burung-madu Gunung (Aethopyga eximia)
Burung-madu Jawa (Aethopyga mystacalis)
Kacamata Gunung (Zosterops montanus)

Trenggiling biasa (Manis javanica)
Tupai kekes (Tupaia javanica)
Kukang (Nycticebus coucang)
Surili Jawa (Presbytis comata)
Lutung Budeng (Trachypithecus auratus)
Ajag (Cuon alpinus)
Teledu Sigung (Mydaus javanensis)
Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis)
Macan Tutul (Panthera pardus)
Kancil (Tragulus javanicus)
Kijang (Muntiacus muntjak)
Jelarang Hitam (Ratufa bicolor)
Landak Jawa (Hystrix javanica)

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Ceremai
Baca Selanjutnya..

Minggu, 30 Oktober 2011

Gunung Cikuray


Gunung Cikuray adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikurai mempunyai ketinggian 2.818 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.

Untuk mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari sana diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian, (Cikajang, Bayongbong atau Dayeuh Manggung). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing.

Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak. Jika anda bukan warga Jabar, mendaki Cikurai mesti satu paket dengan Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. Keduanya menawarkan medan phttp://www.blogger.com/img/blank.gifendakian yang menarik.

Karena letaknya paling tinggi di kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk stasiun pemancar TV swasta dan TVRI. Gunung Cikurai mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.

Sumber
Baca Selanjutnya..

Gunung papandayan


Gunung Papandayan adalah gunung api yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.

Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.

Gunung ini sangat terkenal di kalangan para pendaki, khususnya pendaki pemula. Selain terkenal dengan keindahan struktur alamnya, gunung ini juga memiliki kawah belerang yang masih aktif dan masih rimbunnya padang Eidelweis yang luasnya mencapai puluhan are serta banyak pula pohon Mutiara Putih. Gunung Papandayan merupakan cagar alam yang didalamnya banyak terdapat keanekaragaman hayati dan obyek-obyek wisata alam yang indah.

Gunung Papandayan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Papandayan tercatat beberapa kali erupsi. Di antaranya pada 1773, 1923, 1942, 1993, dan 2003. Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2951 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.

Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.

Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116 derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.

AKSESBILITAS

Rute dari Jakarta (terminal rambutan) – Kota garut (terminal guntur) – angkot sampai pertigaan cisurupan – cisurupan kawah

Budget
Jakarta – garut Rp 30.000 bus ac, mau hemat nebeng mobil sayur 10rb saja (tidak direkomendasi)
Terminal guntur – cisurupan 5.000 (tariff turis) sebenarnya orang desa Cuma bayar 3 – 4 rb saja
Mobil kap terbuka sampai ke atas kawah 5.000 juga
Pintu masuk 2.000,- jika loket belum buka, anda bisa menitipkan ke warung.
Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Papandayan
Baca Selanjutnya..

Gunung Salak


Berawal dari kawasan Cagar Alam Gunung Halimun (CAGH) 40.000 ha. sejak tahun 1935, kawasan ini pertama kali ditetapkan menjadi salah satu taman nasional, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 282/Kpts-II/1992 tanggal 28 Pebruari 1992 dengan luas 40.000 ha. di bawah pengelolaan sementara Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan nama Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH). Selanjutnya pada Tanggal 23 Maret 1997 pengelolaan kawasan TNGH resmi dipisah dari TNGP, dikelola langsung oleh Unit Pelaksana Teknis Balai TNGH, Dirjen PHKA, Departeman Kehutanan.

Atas dasar perkembangan kondisi kawasan disekitarnya terutama kawasan hutan lindung Gunung Salak dan Gunung Endut yang terus terdesak akibat berbagai kepentingan masyarakat dan pembangunan, serta adanya desakan dan haraphttp://www.blogger.com/img/blank.gifan berbagai pihak untuk melakukan penyelamatan kawasan konservasi Halimun Salak yang lebih luas. Ditetapkanlah SK Menteri Kehutanan No.175/Kpts-II/2003, yang merupakan perubahan fungsi kawasan eks Perum Perhutani atau eks hutan lindung dan hutan produksi terbatas disekitar TNGH menjadi satu kesatuan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

AKSESBILITAS


Kantor Balai TNGHS dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan darat. Perjalanan dari Jakarta menempuh kurang lebih waktu 3 jam dengan jarak 125 km melalui rute perjalanan Jakarta-Bogor-Parungkuda-Kabandungan, sedangkan dari Bandung, Balai TNGHS dapat ditempuh dalam kurang lebih 4 jam dengan jarak 152 km melalui rute perjalanan Bandung-Sukabumi-Parungkuda-Kabandungan.

Apabila Anda ingin mencapai lokasi-lokasi di kawasan TNGHS, seperti Cikaniki, Citalahab, hutan Koridor, Ciptagelar atau lokasi lainya, lehttp://www.blogger.com/img/blank.gifbih baik mempelajari dahulu peta jalur lokahttp://www.blogger.com/img/blank.gifsi yang akan dituju karena jalan masuk ke dalam kawasan umumnya masih jalan berbatu yang akan lebih baik apabila menggunakan mobil jeep, sepeda motor atau mungkin harus berjalan kaki.

TARIF MEMASUKI KAWASAN GUNUNG SALAK
Klik sini


TATA CARA MEMASUKI KAWASAN

Peraturan umum :

Untuk kegiatan penelitian, proses perijinan diselesaikan di kantor BTNGHS, Kabandungan

Untuk pendakian/ lintas alam/ berkemah menyerahkan foto copy rangkap satu serta ijin orang tua bagi yang berumur dibawah 17 tahun

Membayar karcis masuk ke kawasan TNGHS dan asuransi kecelakaan pengunjung

Memeriksa barang bawaan di pos penjagaan dan menunjukan surat ijin masuk TNGHS yang resmi kepada petugas

Tidak membawa binatang peliharaan dan sejenisnya

Tidak membawa senjata api, peralatan berburu atau peralatan yang dapat menimbulkan kerugian bagi kawasan maupun pengunjung

Tidak membunyikan alat elektronik, musik dan sejenisnya

Tidak membuat api unggun dengan kayu ranting dan sejenisnya

Tidak mengubah, mengambil, mengotori ataupun merusak benda-benda di dalam kawasan

Berjalan di jalan-jalan setapak yang telah ada/ tersedia, tidak membuat jalan sendiri atau jalan baru (kecuali pengunjung yang memiliki ijin penelitian atau ijin tertentu)

Beristirahat di tempat-tempat yang sudah ditentukan tidak di sembarang tempat

Membawa kembali sampah atau barang yang tidak berguna keluar kawasan

Melapor atau memberitahukan kembali kepada petugas ketika meninggalkan kawasan baik secara lisan atau dengan menyerahkan kembali surat ijin masuk


Peraturan khusus pendakian/ lintas alam/ berkemah :

Bagi para pengunjung diwajibkan untuk membawa perlengkapan seperti tenda/ fly sheet, sleeping bag, jas hujan, senter dan obat-obatan (P3K)
Membawa perbekalan makanan/ minuman secukupnya sesuai dengan rencana kegiatan
Bagi yang belum berpengalaman agar didampingi oleh petugas/ penunjuk jalan/ orang lokal yang lebih mengetahui lokasi/ jalur pendakian/ jalan setapak dengan baik

Jadwal pelayanan perijinan :
Senin - Jumat : 08.00 - 16.00 WIB
(khusus hari libur dengan perjanjian waktu


Sumber : http://www.tnhalimun.go.id/
Baca Selanjutnya..

Gunung Gede Pangrango



Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kalinya diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Keadaan alamnya yang khas dan unik, menjadikan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.

Tercatat pada tahun 1819, C.G.C. Reinwardt sebagai orang yang pertama yang mendaki Gunung Gede, kemudian disusul oleh F.W. Junghuhn (1839-1861), J.E. Teysmann (1839), A.R. Wallace (1861), S.H. Koorders (1890), M. Treub (1891), W.M. van Leeuen (1911); dan C.G.G.J. van Steenis (1920-1952) telah membuat koleksi tumbuhan sebagai dasar penyusunan buku “THE MOUNTAIN FLORA OF JAVA” yang diterbitkan tahun 1972.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki keanekaragaman ekosistem yang terdiri dari ekosistem sub-montana, montana, sub-alpin, danau, rawa, dan savana.

Ekosistem sub-montana dicirikan oleh banyaknya pohon-pohon yang besar dan tinggi seperti jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima walliichii). Sedangkan ekosistem sub-alphin dicirikan oleh adanya dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis, bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium).

Satwa primata yang terancam punah dan terdapat di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango yaitu owa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata comata), dan lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus); dan satwa langka lainnya seperti macan tutul (Panthera pardus melas), landak Jawa (Hystrix brachyura brachyura), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), dan musang tenggorokan kuning (Martes flavigula).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango terkenal kaya akan berbagai jenis burung yaitu sebanyak 251 jenis dari 450 jenis yang terdapat di Pulau Jawa. Beberapa jenis diantaranya burung langka yaitu elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dan burung hantu (Otus angelinae).

Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977, dan sebagai Sister Park dengan Taman Negara di Malaysia pada tahun 1995.


Penungjung di Puncak Gunung Gede

Sejarah dan legenda yang merupakan kepercayaan masyarakat setempat yaitu tentang keberadaan Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi di Gunung Gede. Masyarakat percaya bahwa roh Eyang Suryakencana dan Prabu Siliwangi akan tetap menjaga Gunung Gede agar tidak meletus. Pada saat tertentu, banyak orang yang masuk ke goa-goa sekitar Gunung Gede untuk semedhi/ bertapa maupun melakukan upacara religius.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi :
Telaga Biru. Danau kecil berukuran lima hektar (1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini selalu tampak biru diterpa sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru.
Air terjun Cibeureum. Air terjun yang mempunyai ketinggian sekitar 50 meter terletak sekitar 2,8 km dari Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang endemik di Jawa Barat.
Air Panas. Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam perjalanan dari Cibodas.
Kandang Batu dan Kandang Badak. Untuk kegiatan berkemah dan pengamatan tumbuhan/satwa. Berada pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari Cibodas.

Puncak dan Kawah Gunung Gede. Panorama berupa pemandangan matahari terbenam/terbit, hamparan kota Cianjur-Sukabumi-Bogor terlihat dengan jelas, atraksi geologi yang menarik dan pengamatan tumbuhan khas sekitar kawah. Di puncak ini terdapat tiga kawah yang masih aktif dalam satu kompleks yaitu kawah Lanang, Ratu dan Wadon. Berada pada ketinggian 2.958 m. dpl dengan jarak 9,7 km atau 5 jam perjalanan dari Cibodas.

Alun-alun Suryakencana. Dataran seluas 50 hektar yang ditutupi hamparan bunga edelweiss. Berada pada ketinggian 2.750 m. dpl dengan jarak 11,8 km atau 6 jam perjalanan dari Cibodas.
Gunung Putri dan Selabintana. Berkemah dengan kapasitas 100-150 orang.

Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September.

Cara pencapaian lokasi: Jakarta-Bogor-Cibodas dengan waktu sekitar 2,5 jam (± 100 km) menggunakan mobil, atau Bandung-Cipanas-Cibodas dengan waktu 2 jam (± 89 km), dan Bogor-Selabintana dengan waktu 2 jam (52 km).
Bunga Konyal (Passiflora edulis)

Kantor : Jl. Raya Cibodas PO Box 3 Sindanglaya
Cipanas 43253, Cianjur, Jawa Barat
Telp. (0263) 512776; Fax. (0263) 519415
E-mail : tngp@cianjur.wasantara.net.id

Dinyatakan Menteri Pertanian, tahun 1980 seluas 15.000 hektar
Ditunjuk ----
Ditetapkan ----
Letak Kab. Bogor, Kab. Cianjur dan Kab. Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

Temperatur udara 5° - 28° C
Curah hujan Rata-rata 3.600 mm/tahun
Ketinggian tempat 1.000 - 3.000 m. dpl
Letak geografis 6°41’ - 6°51’ LS, 106°50’ - 107°02’ BT

Sumber : http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_gedepangrango.htm
Baca Selanjutnya..

Curug Panjang


Menikmati sejuknya alam pegunungan dengan sejuta pesonanya, tentunya sangat menyenangkan. Tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta yang padat dan penuh kemacetan membuat banyak orang jenuh dan ingin mencari sesuatu yang baru, terutama mencari alam atmosfir yang menyegarkan. Sasaran yang selalu dipenuhi saat liburan akhir pekan atau liburan, kawasan Puncak yang terbilang tidak jauh dari Jakarta selalu dijejali masyarakat Jakarta dan sekitarnya, masalah kemacetan yang terjadi bukanlah penghalang untuk menikmati alam Puncak yang sejuk.

Sisi lain dari kawasan Puncak yang ramai, ternyata banyak tempat-tempat wisata alam yang sangat menarik yang mungkin saja tidak terlirikkan dan memiliki pesona keindahannya yang luar biasa, salah satunya adalah Wana Wisata Curug Panjang.

Wana Wisata Curug Panjang

Wana Wisata Curung Panjang atau lengkapnya Curug Panjang - Family Adventure & Camping Site berada di daerah Mega Mendung Puncak Kabupaten Bogor, merupakan tempat wisata yang memadukan keindahan dan kecintaan alam, atau dapat dikatakan sebagai wana rekreasi dan pendidikan. Tempat wisata alam yang sangat cocok sekali untuk rekreasi keluarga, dengan tujuan mengembangkan kecintaan anak-anak terhadap kelestarian alam, dengan langsung berinteraksi secara dekat.

Keindahan air terjun yang ada di sepanjang sungai, memberikan keistimewaan tersendiri Curug Panjang yang berada di lereng Gunung Paseban, yang mempunyai ketinggian berkisar 1000 meter dpal ( diatas permukaan air laut ). Air Sungai Cirangrang yang bersih mengalir membentuk 4 (empat) buah air terjun (bahasa Sunda : curug), yang aliran airnya deras memberikan pesona yang luar biasa. Dari denah (site plan) yang terpampang jelas di lokasi awal masuk kawasan ini, ke-4 air terjun tersebut berurutan dari atas adalah Curug Ciblao, Curug Panjang, Curug Bunder dan Curug Barong. Terdapat area camping ground (lokasi berkemah) di alam terbuka, tentunya sangat menyenangkan, selain menikmati kesegaran alam yang alami, kedekatan dengan alam akan semakin menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap alam.

Menuju Curug Panjang
Menuju ke lokasi Wana Wisata Curug Panjang tidaklah sulit, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dari Jakarta melalui tol Jagorawi ke arah Puncak, dengan waktu tempuh berkisar 1,5-2 jam dalam kondisi normal. Jalur yang ditempuh, dari pintu tol Ciawi menuju Puncak, sampai di Cipayung ambil jalan kiri setelah melewati Mesjid Jami Nurul Huda Cipayung (terkenal : Mesjid Mega Mendung) atau lihat plang nama Unilever Learning Centre yang terlihat dengan jelas, ini berjarak -/+ 7 KM. Dari sini menuju Curug Panjang, akan melewati Hotel Mega Mendung, Unilever Learning Centre, di pertigaan Megaindah Mega Mendung dan Pusdik Reskrim Polri, ambil jalan disampingnya, lanjut terus sampai Mega Training Centre, dan jalan terus ke depan dengan memperhatikan petunjuk ke Curug Panjang, jarak tempuh berkisar 7,5 KM. Jadi jarak total dari tol Ciawi berkisar +/- 15 KM sampai ke lokasi wisata Curug Panjang.


Sawah terasiring

Dalam perjalanan menuju lokasi Curug Panjang, kita akan merasakan keindahan alam Mega Mendung yang luar biasa, dengan panorama alam pegunungan dari atas, melewati perkampungan yang tenang dan sejuknya udara pegununungan, dan sesekali berjumpa dengan para pengendara sepeda balap yang akan menuju lokasi Curug Panjang. Kita akan jumpai juga 2 air terjun kecil yang airnya turun dari dinding bukit di sebelah kiri jalan. Tidak itu saja, hutan dengan pohon pinus yang besar dan rindang akan menghiasi perjalanan kita menuju lokasi, semakin memberikan kesan alami 'adventure' menikmati wisata alam yang menyenangkan. Yang perlu di perhatikan, karena jalannya sempit, berkelok-kelok, serta tanjakan dan bisanya dilalui satu mobil, jadi perlu kesabaran dan bergantian saat ada kendaraan mobil dari arah berlawanan.

Menikmati Curug Panjang
Setelah membayar karcis masuk sebesar Rp. 5.500,- perorang (sudah berikut asuransi kecelakaan) di pos loket, kita dapat melanjutkan menuju lokasi dengan berjalan kaki. Curug Panjang yang dijadikan nama kawasan wisata ini, merupakan lokasi yang sangat cocok sekali untuk wisata keluarga, tidak terkecuali dengan anak-anak kecil, karena jaraknya tidak terlalu jauh (berkisar +/- 250 m) dengan berjalan kaki melalui jalan yang cukup besar dan sebagian tersusun batu. Beberapa jalan yang menaik dan turun pun diberi tangga batu, sehingga anak-anak kecil pun cukup aman dan nyaman bila berwisata ke lokasi ini. Dalam perjalanan, kita akan menjumpai air terjun Curug Sawer yang kecil, yang aliran airnya membasahi jalan yang kita lalui dan jembatan 'eksotis' yang terbuat dari beton dan berpagar bambu, yang dibawahnya adalah aliran sungai Cirangrang yang akan membentuk air terjun Curug Panjang.

Melanjutkan perjalanan, kita akan jumpai petunjuk jalan, ke atas menuju base camp / kantor dan camping ground (Bukit Cluster 1 dan Bukit Cluster 2) dan arah ke kanan menuju lokasi Curug Panjang. Lokasi yang nyaman, dengan penataan yang rapi serta lingkungan yang bersih, membuat kita benar-benar merasakan betah berlama-lama di lokasi ini. Spanduk-spanduk himbauan agar menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga keselamatan, serta tong-tong sampah yang banyak, mencerminkan perhatian pengelola tempat ini akan pentingnya pelestarian lingkugan. Satu spanduk yang sangat menarik dan dapat menjadi sebuah pelajaran buat kita semua, yaitu slogan " Tiada hari tanpa 5R, Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin " dengan tambahan bahasa Jepang : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.


Aliran air Curug Panjang

Air terjun Curug Panjang yang memanjang berkisar +/- 20 meter membentuk slope miring, bukan vertikal seperti air terjun umumnya, dengan aliran air yang deras dan membentuk beberapa kolam yang penuh air dengan dikelilingi bebatuan gunung dengan sekala kecil dan besar. Kolam yang di bagian atas cukup dalam (info dari penjaga, berkisar 7 meter), sedang di aliran bawah dengan kolam yang dangkal dengan airnya yang bersih, disini kita dapat menikmati keaslian air pegunungan yang dingin nan segar (nature swimming pool). Karena dangkal, aman juga buat anak-anak kecil, yang terpenting tetap dijaga, karena ada bebatuan yang licin, dikawatirkan terjatuh, dan aliran air ini masih mengalir ke bagian bawah menuju Curug Bunder. Di lokasi ini juga tersedia flying fox, warung makan dan kamar mandi/ganti yang bersih. Yang menarik juga, di sini kita dapat melihat beberapa turbin tradisional yang digerakkan oleh aliran air, yang berfungsi untuk memutar dinamo sebagai sumber listrik.

Pada kunjungan ini, kami belum menyempatkan untuk menyusuri Curug Ciblao, Curug Bunder dan Curug Barong yang berlokasi di Wana Wisata Curug Panjang. Informasi yang kami dapat di pos loket dan penjaga (pengawas), untuk menuju Curug Ciblao kita harus menyusuri sungai dengan berjalan kaki (water tracking atau river tracking) dengan jarak berkisar 800 meter, dengan jalan sungai yang berbatuan. Untuk menyusuri menuju Curug Ciblao, kita diharuskan mengampil paket river tracking dengan biaya Rp. 30.000,- perorang sudah berikut life-jacket.

Jadi, saat kita berwisata alam di Curug Panjang, berbagai aktifitas yang dapat kita nikmati, antara lain adalah :
- Menikmati alam yang asri dan segar, al : alam pegunungan, alam hutan pinus, alam persawahan/kampung.
- Menikmati keindahan air terjun, bermain air atau berenang di kolam renang alami (nature swimming pool)
- River / water tracking, menyusuri sungai berbatuan menuju Curug Ciblao.
- Berkemah dengan beberapa pilihan : alam bukit, alam sawah dan alam hutan pinus.
- Wisata sawah atau kampung
- Flying fox
- Aktifitas memancing
- Jungle track
- Bermalam dengan pasilitas homestay (rumah bambu).

Untuk informasi :
Lokasi : Kp. Citamiang - Paseban, Desa Mega Mendung, Kab. Bogor
Telpon : 0888 908 6848

Sumber : http://www.promolagi.com/tips_det.php?tip=277
Baca Selanjutnya..

Curuq Cilember



Curug Cilember berlokasi di daerah Bogor. Tepatnya berada di Desa Jogjogan Keca-matan Cisarua, 20 Km dari Bogor. Bila me-ngendarai mobil dari Jakarta bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam.

Banyak yang belum mengetahui keberadaan dan keindahan dari Curug Cilember ini. Padahal Curug Cilember mempunyai daya tarik tersendiri, dengan kesejukan alamnya yang terasa segar dan alami. Begitu mendekati area wana wisata Curug Cilember, Anda sudah bisa merasakan nuansa kesejukan dan kesegaran, diiringi gemericik air laksana musik nan merdu, ditambah pula dengan panorama alam yang begitu indah.

Keramahan alam, dengan bunga Anggrek yang begitu mempesona baik yang alami maupun hasil silang turut menyambut kedatangan Anda setiba disini. Anda dapat menyaksikan kecantikan 12 spesies satwa kupu-kupu di taman bunga. Satwa ini terpelihara dan terjaga dengan baik.

Disini terdapat pula Laboratorium penangkaran kupu-kupu yang akan melengkapi pengetahuan Anda tentang satwa kupu-kupu dari berbagai jenis. Selain itu, kami menyediakan Camping Ground, untuk Anda yang ingin beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke obyek utama Curug Cilember.

Bagi Anda yang ingin bermalam disini, tersedia fasilitas penginapan yang berada diantara pohon-pohon pinus yang rindang. Salah satu obyek yang menarik disini adalah terdapatnya tujuh (7) curug berurutan dengan airnya yang jernih, segar mengalir sampai ke sungai Cilember, Cisarua. Semuanya dapat kita nikmati dengan berjalan mendaki di sela-sela pohon Pinus. Untuk sampai ke Curug yang ke tujuh waktu yang ditempuh lebih kurang 3 jam berjalan kaki.

Bagi Anda yang mempunyai hobi hiking maupun tracking, setelah melewati ke tujuh curug tadi Anda dapat melanjutkan petualangan dengan mendaki hutan pinus. Anda dapat menyaksikan keindahan hutan pinus yang sangat alami. Sungguh pengalaman indah yang tak terlupakan. Ajaklah keluarga Anda untuk menyaksikan keindahan Curug Cilember.

sumber : http://www.puncakview.com/cilember.htm
Baca Selanjutnya..

Jumat, 28 Oktober 2011

Curuq Luhur



Kurang lebih 1 - 2km ke arah Timur dari Curug Nangka terdapat satu buah air terjun yang cukup terkenal di wilayah Kab. Bogor dengan nama Curug Luhur. Lokasi Curug Luhur ini terletak persis disamping jalan raya kawasan Bogor - Gunung Salak Endah, sehingga untuk bertandang kelokasi ini, bisa menggunakan angkutan umum dan mungkin hal ini pulalah yang menyebabkan Curug Luhur cenderung ramai dikunjungi wisatawan.

Perjalanan dari areal parkir menuju lokasi curug sangatlah mudah dan telah dibuatkan dalam bentuk undakan semen yang menurun hingga ke lokasi. Praktis banyak wisatawan dalam berbagai usia mendatangi curug ini, mengingat tidak diperlukan stamina yang cukup besar untuk mencapai lokasi wisata. Berbagai bangunan nampaknya sedang dibangun guna mendukung sarana dan prasarana, suatu hal yang menunjukkan tingkat kepedulian yang cukup tinggi dalam upaya pengembangan curug ini. Namun nampaknya areal perkemahan tidak tersedia disini, mengingat area terbuka dan datar yang ada sepertinya kurang cukup luas.

Mendekati lokasi utama Curug Luhur terdapat sederet limpahan air yang mengalir secara deras pada dinding tanah dengan ketinggian kurang lebih 2 meter. Limpahan air ini mirip air terjun mini yang bisa digunakan pengunjung untuk membasuh tangan atau kaki sambil menikmati kesegaran air khas pegunungan. Air terjun mini tersebut ditampung pada sebuah parit kecil yang akhirnya akan menyatu dengan limpahan air Curug Luhur pada sungai yang ada di bagian tengah bawah area.


Curug Luhur, seperti halnya Curug Nangka memiliki dua buah air terjun utama, bedanya bila di Curug Nangka letaknya terpisah, sedangkan di Curug Luhur letaknya sejajar. Air yang melimpah di Curug Luhur ini pun cukup deras, meskipun musim kemarau belum berakhir saat penulis mengunjungi lokasi wisata ini. Konon, sebenarnya cuman ada satu air terjun di kawasan ini, namun penduduk setempat membuat cabang baru pada aliran sungai dan membelokkannya sehingga tercipta air terjun baru. Dikarenakan letak air terjun yang baru itu sedikit lebih tinggi, maka air yang mengalirpun tidaklah sederas air terjun utama, namun demikian telah mampu memberikan panorama tambahan yang menarik pada objek wisata ini.

Bila ingin menimati curug namun enggan diterpa sinar matahari, disekitar curug juga terdapat tempat-tempat berteduh . Umumnya tempat-tempat semacam ini didominasi oleh pasangan muda-mudi yang sedang dilanda asmara untuk berbagai cerita dan janji

Terkadang tak jarang pula para pengunjung menceburkan diri ke kolam yang cukup besar yang terletak dibawah curug tersebut untuk sekedar berendam membasahi tubuh atau berenang-renang kecil antar tepian kolam. Dilokasi ini banyak terdapat kolam buatan yang airnya sengaja dibuat melimpah ruah, sehingga bunyi derasnya aliran air yang mengalir dan akhirnya menyatu kesebuah sungai sangatlah dominan mewarnai objek wisata Curug Luhur.

Sumber : http://www.navigasi.net/goart.php?a=atluhur_
Baca Selanjutnya..

Curuq nangka


Curug Nangka, merupakan salah satu curug andalan Kabupaten Bogor disamping Curug Luhur dan Curug Cilember. Hal ini dapat terlihat dari foto-foto peta wisata yang menampilkannya dan disandingkan dengan kedua curug tersbut pada pintu masuk kelokasi.

Menuju kelokasi Curug Nangka bukanlah hal yang sulit, jalan yang beraspal meskipun kecil namun mulus mengakibatkan kendaraan bergardan rendahpun sah-sah aja dibawa menuju lokasi ini. Sarana angkutan umum juga tersedia, namun itu berarti butuh tenaga ekstra lagi untuk berjalan dari lokasi pemberhentian angkutan umum ke lokasi wisata ini. Dari papan penunjuk lokasi wisata Curug Nangka terlhat bahwa ada curug lain yang terletak berdekatan dengan curug ini, yang dinamakan Curug Kawung. Disamping itu, terdapat pula bumi perkemahan yang sering digunakan oleh para pencinta alam menghabiskan malam-malamnya dengan mendirikan tenda-tenda beserta api unggun.



Letak Curug Nangka itu sendiri tidaklah terlalu jauh dari pintu masuk, namun lokasi-nya yang cukup tersembunyi, bisa dimungkinkan terlewatkan saat dikunjungi. Pada kunjungan awal di musim hujan, penulis sendiri menyangka telah mengunjungi dan melihat Curug Nangka, padahal air terjun yang telah penulis lihat sebenarnya adalah Curug Kawung. Lokasi Curug Kawung ini terletak dibagian hulu dari Curug Nangka. Perjalanan menuju Curug Kawung cukup melelahkan karena selain licin oleh hujan atau lembab juga jalan setapak yang dilalui memiliki kontur naik-turun. Meskipun demikian Curug Kawung terletak dilokasi yang cukup terbuka sehingga lebih aman bila sewaktu-waktu terjadi air bah.

Berbeda dengan Curug Kawung, lokasi Curug Nangka bisa dikatakan berada dalam lembah yang curam dan dibatasi tebing-tebing yang tinggi yang tentunya bila sewaktu-waktu terjadi air bah akan sangat berbahaya bagi pengunjung karena bisa dikatakan pengunjung berada di dasar sebuah bejana dengan satu jalan keluar yang diapit oleh tebing tanah yang cukup tinggi.


Walau terletak dibagian hilir dari Curug Kawung, Curug Nangka lebih ekspresif disebut sebagai air terjun. Limpahan airnya sangat deras meskipun di musim kemarau ditambah lagi dengan lokasi-nya yang cukup tersembunyi menambahkan kesan yang lebih alami.

Selain menyajikan objek wisata berupa air terjun, di Curug Nangka banyak sekali berkeliaran kera-kera liar. Kera-kera ini terkadang cukup berani menghampiri pengunjung hanya sekedar untuk meminta/mengambil sisa-sisa makanan. Hal ini tentunya memiliki nilai tersendiri sebagai atraksi tambahan. Sayangnya pada kunjungan terakhir ke objek ini, penulis tidak menemukan satu ekor kera-pun yang mau menampakkan diri, mungkinkah disebabkan karena saat itu sepi pengunjung sehingga sedikit makanan ataukah cuaca yang cukup panas menyebabkan kera-kera tersebut lebih memilih untuk bernaung/sembunyi diantara belukar pepohonan.

Sumber : http://www.navigasi.net
Baca Selanjutnya..

Ujung kulon



Di barat selatan terpencil Jawa, taman nasional Ujung Kulon adalah situs salah satu atraksi yang paling murni dan tak tersentuh di Indonesia alami. Hal ini kebetulan bahwa Ujung Kulon diklasifikasikan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia di Indonesia dan telah menjadi cagar alam sejak 1937. Paling terkenal karena menjadi rumah badak bercula yang terakhir jawa putih yang berpenduduk sekitar 60 tetap, Kulon Ujung menerima sekitar 6.500 pengunjung setahun dari seluruh dunia.

Dengan lebih dari 120.000 hektar, Ujung Kulon terdiri dari ujung barat daya ekstrim dari pulau Jawa, Indonesia, dua pulau Pulau Handeuleum dan Pulau Peucang hanya lepas pantai, dan pulau Pulau Panaitan terpisah dari daratan oleh Selat Panaitan.

Ujung Kulon Daerah menawarkan pemandangan yang berbeda, dari Gunung Payung massif di barat daya dan perbukitan rendah Plateau Telanca di timur laut, dengan karakteristik daerah rawa untuk tanah genting letaknya lebih rendah. Persediaan kehidupan Ujung Kulon liar adalah subyek banyak buku. Fauna di semenanjung dan pulau-pulau hampir terlalu luas untuk menjelaskan secara singkat.

Badak Jawa, spesies yang sangat terancam punah, bersama-sama dengan macan tutul, owa jawa, banteng, elang, ular, buaya dan kura-kura hanya mewakili afraction dari berbagai karnivora, rusa, primata, burung, reptil dan amfibi ini.

Bukti pemandangan darat untuk menjadi daya tarik yang ideal untuk pejalan kaki, eko-turis dan peneliti, dan sangat cocok dalam popularitas oleh Ujung Kulon pantai dan airnya kemungkinan olahraga. Scuba diving dan permainan memancing tingkat penggemar lokasi laut antara terkaya di Nusantara dengan kelimpahan dan keragaman ikan dan terumbu karang yang luar biasa.

Banyak spesies terumbu karang, seperti ikan kupu-kupu, batfish, triggerfish dan berhala Moor, mendominasi perairan dangkal, sementara spesies air yang dalam meliputi hiu, tuna, barakuda dan marlin. Hal ini karena spesies ini terakhir, marlin hitam, bahwa Selat Sunda memiliki reputasi sebagai suatu landasan yang sangat baik permainan memancing dan menantang.

Selain keindahan alam yang luar biasa Ujung Kulon, warisan budaya merupakan inspirasi bagi banyak peneliti dan sejarawan. Tanjung Layar mercusuar di titik ekstrim barat semenanjung dipandu Belanda, Inggris dan kapal berlayar Portugis aman melalui selat Panaitan selama masa kolonial. Letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 diperlukan terdekat mercusuar dibangun kembali setelah diratakan oleh tsunami 40 meter.

Pulau Panaitan diyakini telah menjadi pos persiapan penting bagi kapal berlayar. Kapten James Cook dikenal memiliki berlabuh nya HMS Endeavour ada di abad ke-18. Pulau ini beruang patung Ganesha di atas Gunung. Raksa, peninggalan arkeologi Hindu dari abad pertama Masehi.

Pengunjung disarankan untuk mengakses taman dengan perahu, seperti aksesibilitas darat adalah miskin. Perahu perjalanan dengan panduan profesional diselenggarakan dari semenanjung dekat Tanjung Lesung.

Sumber : http://explore-indo.com

Baca Selanjutnya..

Kampung Pending, bogor



Suasana Perkampungan yang begitu Melekat"

Menempuh waktu 3 jam perjalanan dari Jakarta untuk tiba di lokasi, maklum jalanan yang harus kami lalui rusak/banyak lubang dan lumayan macet, karena banyaknya truk besar yang melintas. Akhirnya, kami sampai juga di kantor pengelola wisata pendidikan “Kampung Pending (Pendidikan Lingkungan)” tepatnya berada di Kampung Tenggek, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin Bogor. Kami pun lansung memarkirkan mobil di halaman kantor dan disambut hangat oleh salah satu staf disana, namanya Uus Rusmiati, biasa dipanggil Teh Uus.

Semua perlengkapan kami turunkan dari dalam bagasi mobil, sekalian mengecek satu-satu barang agar tidak ada yang tertinggal di mobil. Teh Uus, selain ramah ternyata baik juga orangnya. beliau telah menyiapkan makan siang untuk kami semua, hidangannya sangat menarik ada; nasi putih, sayur asem, ayam dan ikan goreng, lalapan dan pelengkapnya sambal goreng, menu yang pas di saat yang tepat.
Tak terasa waktu terus berjalan dan cuaca pun semakin mendung. Ternyata, kami harus melanjutkan perjalanan ke lokasi Kampung Pending sekitar 1.2 km dari kantor pengelola dengan berjalan kaki atau naik ojek. Tapi kami memutuskan untuk naik ojek, karena melihat perlengkapan yang kami bawa tidak sedikit. Melewati gang-gang rumah warga serta melewati kebun-kebun di kanan-kiri jalan, hujan pun mulai turun sehingga membuat perjalanan agak sedikit terganggu. Karena, setengah perjalanan yang kami lewati jalan tanah yang berliku-liku dan juga licin sehingga si pengendara ojek harus extra hati-hati dalam melaksanakan tugasnya untuk mengantar kami ke lokasi. Akan tetapi, kami memutuskan untuk berhenti sekitar 250 m dari lokasi kampung pending dan dilanjutkan berjalan kaki, karena melihat kondisi jalan yang semakin licin untuk dilalui kendaraan bermotor. Perjalanan yang cukup menantang bagi kami, walaupun dalam perjalanan membuat jantung berdebar semua itu terbayar oleh keindahan suasana alam lokasi Kampung Pending setelah kami sampai di sana.

Kampung Pending

Kampung PENDING dilingkupi oleh hamparan sawah dan kebun buah. Melewati jalan setapak untuk memasukinya, melalui kebun dengan pohon-pohon durian, duku, dan kebun yang ditanami jagung, ketimun dan sayur-sayuran, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang indah. Berwisata disini sangat baik untuk menghilangkan kepenatan sehari-hari. Suasana yang diberikan sangat berbeda, nuansa pedesaan yang membuat hati ini nyaman, dilingkupi kebun campuran, area persawahan dan diapit dua sungai yang melintas kampung, Sungai Cisadane dan Cimande. Suasana tenang dan nyaman yang membuat kita betah pada saat berada di kampung pending.

Sebagai bagian dari Yayasan RMI (Rimbawan Muda Indonesia) yang dikelola dengan management tersendiri untuk menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup bagi masyarakat serta menyelenggarakan kegiatan sosial untuk masyarakat di sekitar Desa Cimande hilir. Kampung PENDING didirikan pada 21 Oktober 2002 pada lahan seluas 10.560 m2 sebagai media pendidikan bagi masyarakat desa dan kota, hulu dan hilir, untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman, kesadaran, kepedulian, serta rasa tanggung jawab untuk mengelola, mempertahankan, dan memperbaiki kualitas lingkungan melalui berbagai program yang dirancang dan dikembangkan.

Pesanggrahan

Setelah menelusuri jalan yang cukup melelahkan, kami beristirahat sejenak melepas lelah disebuah pesanggrahan yang terbuat dari kayu mulai dari dinding hingga lantai, berlantai 2, memiliki 4 kamar, 2 kamar mandi dan dapur berkapasitas sekitar 80 orang. Di dalam pesanggrahan kamar – kamar tidur pun sengaja sudah dipersiapkan oleh Kampung Pending dengan deretan kasur lipat, bantal dan selimut tebal. Pesanggrahan ini sengaja dibuat untuk para pengunjung yang ingin menginap atau bermalam di sini dan berjumlah 3 banguan. Hujan pun mulai reda dan matahari mulai menampakan wujudnya. Tanpa membuang waktu kami mengelilingi lokasi sekitar kampung pending sekaligus mengambil beberapa foto untuk kebutuhan Tabloid free Explore Indonesia.

Ruang Makan/ Saung Makan


Uniknya tempat makan atau restaurant disini, sebuah saung bertingkat. Kita bebas memilih untuk makan di bawah atau di atas, tempat ini juga sangat luas. Kami memilih untuk makan di lantai 2 karena bisa melihat pemandangan alam seperti; sawah juga pemandangan gunung salak. Berada di bawah tidak jauh dari pesanggrahan, kita harus berjalan turun melewati jalan yang memang dibuat untuk berjalan kaki dipayungi rindangnya pohon sekitar.

Aula/Bale Riungan

Hanya berjarak beberapa meter dari ruang makan, terdapat sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk belajar, menari, bermain teater. Kapasitas ruangan bisa mencapai 100 orang. Kebetulan saat kami kesana sedang ada latihan teater, katanya sih untuk pertunjukan suatu event nanti. Kami melihat anak-anak disana begitu ceria pada saat latihan dan mereka pun sangat terampil sekali dipandu oleh 3 orang pengajar bepengalaman loh!. Selain itu, aula ini juga sering dipakai untuk seminar atau lokakarya perusahaan-perusahaan besar.

Program-program

Selain sebagai tempat untuk berlibur, kampung pending juga sebagai wisata pendidikan dilihat dari fasilitas-fsilitas yang ada, antara lain:

1. - PADI (Paket Pendidikan), yang terdiri atas


- REPLING (Rute pendidikan Lingkungan), adalah program yang bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda terhadap potensi dan permasalahan lingkungan. Dengan kombinasi metode penelusuran rute, peserta diajak belajar dengan pendekatan interpretasi. Durasi program 2-3 jam.

- TRAMPIL, program yang memberikan ketrampilan sederhana dalam mengelola lingkungan hidup. Durasi program 2-3 jam. Program ini dibagi menjadi 3 jenis kegiatan yaitu :

· Trampil Olah Limbah


Limbah atau sampah dapat diubah menjadi barang yang bermanfat, bahkan dapat menjadi tambahan maupun sumber penghasilan. Dalam program Trampil Olah Limbah, peserta diajak untuk berkreasi menciptakan sesuatu dengan bahan-bahan bekas.

· Trampil Eksplorasi Sungai

Penilaian kualitas lingkungan (dalam hal ini ekosistem sungai) dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu dengan melakukan pengamatan tentang berbagai kehidupan yang ada di dalamnya dengan metode biomonitoring.

· Trampil Berkebun


Kebun campuran (talun/agroforestry) merupakan jenis kebun asli Indonesia yang sangat kaya manfaat. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk mengenali dan mencoba simulasi/praktek bertanam dengan konsep kebun campuran.

Paket pendidikan ini sudah diikuti oleh banyak sekolah baik dari Bogor maupun dari luar Bogor (Jakarta, Tanggerang), bahkan kelompok siswa dan mahasiswa dari luar, seperti dari Korea Selatan yang cukup rutin berkunjung ke Kampung PENDING.

Pendidikan lingkungan yang dikembangkan RMI di kampung PENDING juga sering menjadi sumber pengalaman bagi kelompok lain baik sekolah maupun LSM lain di Indonesia dari Sumatra, Sulawesi dan yang lainnya.

2. PEKAT (Pelatihan Singkat) antara lain

- Pelatihan Kepemimpinan berperspektif Gender, adalah program pelatihan yang memberikan pemahaman kepada peserta tentang hubungan gender antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan terciptanya keadilan gender di dalam kehidupan sosial, budaya dan politik. Durasi program 2-3 hari.

- Pelatihan Kepemimpinan Dasar Berperspektif Lingkungan, adalah pelatihan yang mendorong generasi muda untuk memiliki jiwa kepemimpinan yang berperspektif lingkungan. Durasi program 2-3 hari.

- Sanlat (Pesantren Kilat) Berperspektif Lingkungan, adalah kegiatan Bulan Ramadhan untuk lebih mendalami ajaran Islam khususnya berpuasa serta mendorong munculnya kepedulian dan ketrampilan putra-putri dalam mengelola lingkungan hidup secara adil dan lestari. Durasi program 2-3 hari.

3. PULUNG (Pulang Kampung)

PULUNG diperuntukkan bagi keluarga perkotaan yang mengalami kejenuhan dengan rutinitas sehari-hari sehingga dapat memuaskan kerinduannya akan nuansa alami dan tatanan kehidupan pedesaan. Durasi program 2-3 hari.

4. OUTBOUND

Sebuah aktivitas pelatihan yang menyentuh seluruh aspek baik psikomotrik, afektif maupun kognitif. Dengan menggunakan media alam bebas, peserta diajak untuk lebih meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri dalam mengelola kelompok dengan meningkatkan kesadaran untuk berkomitmen pada visi dan misi bersama. Durasi program 3-5 jam.

Program-program di Kampung PENDING difasilitasi oleh tim fasilitator (interpreter) yang profesional dan berdedikasi tinggi. Tim fasilitator (interpreter) ini berasal dari beragam latar belakang seperti guru, mahasiswa, pelajar dan pekerja swasta yang berdomisili di Bogor (prioritas di lokasi yang dekat dengan Kampung PENDING). Pada tahun 2006, tim fasilitator (interpreter) berjumlah 35 orang.

Selain menyelenggarakan program-program Pendidikan Lingkungan Hidup, Kampung PENDING juga menyelenggarakan program sosial di desa Cimande hilir berupa :

1. Program Perbaikan Gizi bagi Ibu dan Balita


Kegiatan ini dilakukan untuk merespon adanya kasus malnutrisi di sekitar lokasi Kampung PENDING. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa :

(1) Pelatihan gizi ibu dan balita,

(2) Pelatihan memasak makanan sehat bergizi,

(3) Pelatihan berkebun – mengoptimalkan pekarangan sebagai bahan makanan sehat, dan

(4) Pembagian bahan makanan sehat bagi keluarga miskin. Kegiatan ini dilakukan rutin tiap minggu, yaitu tiap hari Rabu dan melibatkan kader-kader posyandu terdekat sebagai penggerak kegiatan.

2. Program Sekolah Alternatif bagi Anak-anak Kampung Bojongmenteng

Kegiatan ini dilakukan untuk memfasilitasi anak-anak putus sekolah ataupun yang tidak mencicipi bangku sekolah untuk dapat belajar membaca-menulis-berhitung dan memahami wacana lingkungan. Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan ini khususnya anak-anak di Kampung Bojongmenteng, yang berusia 6 – 15 tahun. Kegiatan ini dilakukan rutin tiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Metode yang dilakukan dalam pembelajaran merupakan metode ’belajar yang menyenangkan’ disesuaikan dengan kelompok umur dan kondisi setempat. Kegiatan ini melibatkan pemuda-pemudi di sekitar lokasi Kampung PENDING sebagai tenaga pengajar.

Sebuah tempat wisata yang sangat berbeda dari yang lain dengan rasa sosial yang tinggi mereka ciptakan objek wisata yang juga menguntungkan bagi penduduk sekitar. Begitu banyak pelajaran yang kami dapat setelah melihat dan merasakannya.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Tim Kampung Pending dan juga warga sekitar, khususnya buat abah..? (kami lupa untuk menanyakan namanya) atas keikhlasannya membantu kami membuatkan gundukan tanah untuk menuju area persawahan dan menemani kami ke jembatan sungai cisadane dan juga atas pinjaman cupingnya (topi tani).

Tips

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk berwisata ke Kampung Pending:

- Membawa peralatan secukupnya untuk mempermudah selama dalam perjalanan, karena perjalanan ke lokasi dari kantor pengelola cukup jauh.

- Selalu mengingatkan tukang ojek agar berhati-hati, apalagi jika cuaca hujan karena jalanan begitu licin

- Biaya tukang ojek Rp 5000,- s/d Rp 7000,-, dari Kantor Pengelola Kampung Pending

- Sedia payung sebelum hujan, untuk jaga-jaga

- Memakai sepatu santai kalau ada sandal gunung

- Membawa jaket, dikarenakan cuaca malam hari cukup dingin walaupun sudah disediakan selimut tebal disana

- Jika menginap sebelumnya sedia peralatan mandi terlebih dahulu, karena disekitar lokasi tidak ada warung

- Buanglah sampah seperti; plastik, botol dan kaleng pada tempatnya, karena disekitar lokasi tersebut sangat bebas dari sampah

Rute

- Jika menggunakan kendaraan pribadi, keluar Tol Ciawi menuju ke arah Sukabumi sekitar 5 km, berhenti di POM Bensin Cimande berbelok ke kanan masuk ke Jl. Tenggek sekitar 1 km tiba di Kantor Pengelola Kampung Pending

- Dengan kendaraan umum, naik bus jurusan Sukabumi turun di POM Bensin Cimande, menyebrang jalan (lihat kiri-kanan). Naik ojek ke Kantor Pengelola Kampung Pending

Alamat Kontak :
RMI-Kampung PENDING (c.p. Ratnasari / Uus Rusmiati)
Jl.Kp.Tenggek Rt.01/02, Desa Cimande hilir, Kec.Caringin, Kab.Bogor
Telepon : 0251-7156062, Fax : 0251-249407
Email : kampungpending@yahoo.com
Pos : Jl. Sempur No.55 Bogor, 16154


Sumber : http://explore-indo.com
Baca Selanjutnya..