Kamis, 28 November 2013

Danau Tompe, Danau Angker di Kaki Gunung Semeru


Metrotvnews.com, Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menemukan danau baru seluas 7.000 meter persegi di kaki Gunung Semeru, tepatnya di blok Gunungan Jambangan, Resor Seroja, Kabupaten Lumajang, yakni Danau Tompe.

Salah seorang tim ekspedisi dari Balai Besar TNBTS yang menemukan danau tersebut, Andi Iskandar, mengatakan Danau Tompe sudah pernah diketahui masyarakat Tengger sekitar tahun 1980-an. Namun masyarakat yang mengetahuinya enggan menjamah danau itu karena kawasan tersebut dianggap sebagai wilayah yang angker.

"Karena dianggap angker dan banyak dihuni oleh makhlus halus itulah, masyarakat enggan mendatangi danau yang sebenarnya cukup eksotik dan indah itu," ujarnya.

Andi menjelaskan danau tersebut sama sekali belum dijamah oleh manusia dan pemandangannya sangat indah. Menurutnya, saat ini belum ada jalur pendakian untuk menuju danau tersebut.

"Untuk menuju danau tersebut memang tidak mudah karena harus melewati medan yang cukup berat, bahkan di kawasan itu sama sekali tidak ditemukan adanya saluran pembuangan atau mata air," ujarnya.

Namun kalau lewat Ranu Pane, dibutuhkan waktu tempuh sekitar empat jam, meski jaraknya hanya enam kilometer. Kondisi itu disebabkan oleh medan yang cukup berat bagi pengunjung mengingat Danau Tompe berada di ketinggian 1.733 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu udara antara 10,5 hingga 14 derajat Celsius.

Selain pemandangan alamnya yang sangat indah, lanjut Andi, di sekitar Ranu Tompe juga banyak ditemukan keanekaragaman hayati yang sangat langka, seperti Paruh Kodok Jawa (Batrachostomus javanensis), tanaman Pinang Jawa (Pinang javana blume) serta berbagai jenis tanaman anggrek dan capung.

Menurut dia, tim ekspedisi juga menemukan delapan jenis mamalia dan satu jenis primata di kawasan danau baru tersebut. Di sekitar danau  ditemukan jejak kaki, bekas cakaran di pohon serta kotoran Panthera Pardusmelas.

Di kawasan perairan Ranu Tompe ditemukan lima jenis ondonata, yakni capung jarum yang terdiri dari Capungsambar hijau (Orthetum sabina drury), Capungsambar kembara (Pantala lavescens), Xiphiagrion cyanomelas, Agriocnemis sp, dan Anacieschna montivagans. (Ant)

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar