Rabu, 03 Agustus 2011

Camping Pedong2, Curuq 1000


A. Sekilas Tentang CURUG 1000
Curuq 1000 ialah bumi perkemahan (BUMPER) yang terletak dilereng Gunung Salak desa pamijahan, Bogor Jawa barat atau biasa dikenal dengan nama Gunung Bunder (GB). Area curug 1000 ini sangat luas sekali, dimana terdapat bumi perkemahan, termasuk jalur pendakian kePuncak Salak, Serta air TerjunNya yang sangat besar sekali. Biasanya, di bumpernya sering dijadikan tempat bagi para organisasi pecinta alam untuk melakukan pendidikan, atau organisasi-organisasi lain, ada juga yang hanya sekedar ingin menikmati damai serta dinginny dibumper ini, bahkan tak jarang juga kawasan ini sering dijadikan tempat pelatihan bagi para TNI, selain tempatnya yang luas, hutannya pun masih benar-benar lebat jika kearah puncak salak atau kawah ratunya .
Contoh pemudanya itu seperti kami –kami ini yang suka sekali dengan alam, kami memang bukan dari organisasi Pecinta alam atau sejenisNya kami hanya dari anak rumahan yang suka dengan hal-hal yang berbau alam, tetapi semua itu didasari dari pecinta alam karena saya emang pada dasarnya

Pecinta Alam dari Organisasi ARIMDAM diSMA saya dulu hingga sekarang pun masih. Secara ga langsung disini kami mempunya aktivitas sama seperti para pecinta alam, tetapi kami lebih condong ke Kelompok Penikmat Alam(KPA), saat kami mempunyai waktu senggang disitulah kami mulai merencanakan untuk camping dan memilih tempat yang tepat untuk mengisi ke senggangan kami, sempat kami memilih bermalam dicidahu, tetapi dilihat dari waktunya sangat tidak memungkinkan dikarenakan tempatnya cukup jauh lagipula kesokannya ada yang bekerja, dan ada yang kuliah jadi kami memutuskan untuk bermalam di Curug 1000 kaki Gunung salak Bogor. Oia sebenarnya acara camping ini cukup mendadak dikarenakan salah satu teman kami yang dari BALI ingin datang kejakarta dan dia kangen dengan yang namanya alam, karena memang pada awalnya di dulu temen sependakian saya di Gunung Gede, cisarua jawa barat pendi nama teman kami itu.

Sabtu 16 Oktober 2010 21:00
Kami berangkat dari komp. Taman kedaung ciputat menggunakan motor menuju kawasan Curug 1000, bogor, kami menikmati perjalanan kami, tetapi sesaat kami berhenti dan mengingat bahwa gas untuk kompor kami tertinggal dirumah, kami mw balikpun sudah cukup jauh posisi kami waktu itu berada di sawangan, jadi kami memutuskan untuk mencoba mencari gas di indomart –indomart,setiap ada indomart kami berhenti unutk menanyakan “apakah menjual tabungan yang kecil ??” tapi semuanya menjawab “TIDAK”, ahahahha kami pasrah lihat bagaimana nanti saja,kemudian kami melanjutkan dengan perasaan yang bingung karena tidak mempunyai gas tak terasa kami sudah didaerah bogor, melihat pom kami pun mampir untuk mengisi bahan bakar tetapi tak disangka-sangka motor dari salah satu kami rusak “Djanggo” pemilik memanggilnya. Joknya tidak mau tebuka walaupun sudah dengan cara kasar sekali pun, akirnya kami membawa is “DJANGGO” ke bengkel lay terdekat untuk meminta bantuan dengan cukup Rp. 5000 saja dapat terbuka walaupun cukup memakan waktu kami, setelah terbuka “DJANGGO” pun langsung diisi bahan bakarnya.

Minggu 17 Oktober 2010 00:05
Kami memasuki jalur Cibatok keadaannya sangat sepi saat itu hanya kami berempat saja yang ada memang cukup mengerikan tapi ya memang itulah yang harus kami hadapi agar dapat menikmati damainya curug 1000 dimalam hari. Setengah perjalanan sudah kami lewati, tampak dari kejauhan ada rombongan motor yang sedang berhenti, hati kamipun langsung lega saat itu, saya beranikan untuk bertanya dari mana mereka berasal dan ternyata mereka berasal dari rempoa berarti masih dalam 1 kawasan ciputat kemudian agar lebih tenangnya maka saya meminta untuk bareng saja dengan mereka untuk menembus gelap,serta sepinya jalur cibatok, kilo demi kilo kami lewati hingga akirnya sampai pada tanjakan yang cukup curam, tinggi dan gelap sempat saya ragu apakah BLACK ROY ( nama motor gw ) sanggup untuk melewatinya, tapi saya hiraukan saja dan percaya kepadanya, dengan sekuat tenaga BLACK ROY mencoba membawa kami untuk lepas dari tanjakan terjal serta gelap itu, tapi lama kelamaan saat sedang menanjak BLACK ROY tidak kuat dan akhirnya berhenti, ahahahahah … , dimaklumin saja motor cina tua, tetapi saat disela dapat hidup kembali dan melanjutkan untuk menerjang tanjakan curam tersebut,

Minggu 17 Oktober 2010 01:05
sampai pada desa pamijahan jalur untuk menuju kawasan curug1000, langsung kami hapiri rumah mang dadang untuk menitipkan motor kami, setelah menitipkan motor kami mulai melangkahkan kaki kami untuk mendaki dan menembus gelap serta dinginnya malam. Selangkah demi selangkah kami lewati hingga akhirnya kami sampai pada gerbang yang menyerupai gapura dan disitu kami dikenakan biasa 3000/orang, setelah membayar kami melangkahkan kaki kami ini kembali menuju bumper, 15 menit sudah kahirnya kami sampai pada jembatan yang munghubungkan antara bumper dengan dunia luar, disini banyak sekali tedapat warung-warung serta MCK, lansung kami menuju bumpernya.

Minggu 17 Oktober 2010 01:40
Akhirnya kami sampai pada Bumi Perkemahan Curug 1000, sesaat kami berhenti untuk mengistirahatkan kaki dan menikmati keadaan bumper ini, situasinya saat itu tidak terlalu ramai hanya ada 3 tenda saja yang terlihat oleh kami, cukup dengan istirahatnya kami langsung mencari tempat untuk mendirikan tenda dengan kerja sama tim yang baik kami mendirikan tenda cukup dengan 10 menit saja, setelah tenda jadi kami semua langsung masuk untuk menghilangkan rasa lelah kami, kemudian saat itu dikarenakan kami tidak mempunyai gas maka unutk ngopinya kita membeli diwarung mang dadang.
Dengan 3 gelas kopi dan 1 bungkus rokok Marlboro kami bercengkrama dengan alam dan sharing satu sama lainnya.

Minggu 17 Oktober 2010 03:35
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 03:35 puas bercengkrama kami pun langsung tidur bersama dalam tenda yang kapasitasnya Cuma 4 orang itu.
Minggu 17 Oktober 2010 07:10
Kami terbangun dari tidur kami sesaat kami menikmati cerahnya pagi di curug 1000 ini, tapi ada yang membuat mata ini tertuju keberbagai tempat diarea bumper, sebuah kubangan yang mirip sekali dengan ulahnya para babi hutan ketika mereka mencari cacing untuk dimakan, tetap saya rasa tidak mungkin para kawanan babi bisa sampai bumper karena terlalu ramai dan mereka biasanya didalam hutannya bukan diluarnya, untuk mengobati rasa penasaran ini, saya Tanya aja dengan mang dadang pemilik dari salah satu yang warung yang ada di area bumper, dijawablah oleh mang dadang,

“ iya itu memang ulah babi, karena belum lama ini dari pihak taman nasional ini menambahkan 2 truck babi yang didatangkan langsung dari sulawasi, entah apa tujuannya, seru mang dadang” puas dengan jawaban yang diberikan oleh mang dadang, kami langsung saja pesan nasi goreng untuk mengisi perut kosong kami. Makan selesai kami kembali ke tenda untuk memberskan tenda, karena kami akan pindah ketempat yang lebih sepi dan teduh agar lebih leluasa untuk beraktivitas.

Minggu 17 Oktober 2010 10:15
Tanpa ditutup tenda langsaung saja kami angkat ke tempat baru, diperjalanan kami melihat kelompok pecinta alam yang akan pulang, melihat mereka langsung terlintas dipikiran saya untuk menanyakkan apakah masih ada sisa tabung gas, tanpa ragu-ragu saya hampiri mereka dan menanyakan, dan ternyata ada, ketika saya mau membayar ditolak sama mereka katanya bawa saja mas, seusai berterima kasih kembali kami lanjutkan untuk menuju tempat baru, turun, lewati aliran air, kemudian menanjak dijalan setapak barulah kita sampai pada tempat baru, serentak kami berseru, “ini dia tempat yang pas dan mantap …!!!!!!!!!!!!!!!!!!”,
Dengan gesitnya kami membersihkan tempat ini dari ranting-ranting serta kubangan yang dibuuat oleh babi semua sudah bersih tenda pun siap diletakan kembali, kemudian kami santai sejenak untuk menikmati tempat baru ini, tiba tiba pendi teman bali kami jalan-jalan dan melihat keadaan sekitar, dari kejauhan kami mendengar suara pendi berteriak, njoellll ada aliran air..!!!!!!! seketika kami hampiri untuk mengecek dan ternyata benar alirannya cukup besar jadi kami memutuskan memanfaatkan aliran ini untuk mandi.

Minggu 17 Oktober 2010 12:30
Cuaca semakin mendung saja jadi kami putuskan untuk akhiri mandinya takut- takut ada air bah, karena tak jarang kawasan gunung salak sering muncul air bah tiba-tiba dan kembali ke tenda untuk mempersiapkan tenda dari guyuran hujan, tenda siap hujan pun turun kami lansung masuk ketenda untuk berlindung dari hujan, tapi karena hujannya cukup deras disertai angin yang besar jadi tenda kami bocor dan kemasukan air hingga akhirnya sebagian dari dalam tenda basah semua jadi kami harus memindahkan barang-barang seperti tas dan baju ke bagian yang tidak basah, sial kata kami, tapi tidak apa apa juga karena dengan ini kami dapat menambah kekompakan kami.
Tiba-tiba hujan berhenti tinggal angin saja, kami intip untuk memastikan bahwa benar-benar sudah berhenti hujannya, Alhamdulillah sudah tinggal awannya saja yang masih mendung

disertai anginnya, tapi tak apalah yang penting bukan hujannya karena kalo lebih lama sedikit saja maka tenda kami bagian dalamnya akan basah semua . kemudian kami keluar untuk berfoto sambil menyiapkan perlatan masak untuk buat makan siang dan kopi tentunya agar perut tak kosong dan masuk angin.
Minggu 17 Oktober 2010 14:30
Makan siang tambah santai-santainya sudah selesai dan sekarang adalah waktunya untuk packing barang dan kemudian pulang, satu persatu barang kami masukan ke dalam tas daypack kami, kemudian melakukan OPSI( operasi bersih) memunguti sampah-sampah yang ada disekitar tempat kami mendirikan tenda,, kami lakukan ini untuk menjaga kebersiahan serta keasrian temapt ini, kami memang bukan pecinta alam, kami Cuma sekedar penikmat alam, tetapi kami memiliki dasar sebagai pecinta alam. Setelah sampah sudah terkumpul kami membakrnya kemudian mengubur sampah tersebut agar tak terlihat. Tempat kami mendirikan tenda pun sudah tampak bersih jadi kami mengucapkan selamat tinggal dan bergegas pulang karena memang awan masih mendung berjaga jaga saja agar tidak kehujanan dijalan.

Minggu 17 Oktober 2010 15:10

Kami meniggalkan tempat dan bergegas kerumah mang dadang untuk mengambil motor dan kemudian pulang. Kali ini kami pulangnya tidak lewat cibatok tetapi lewat jalur pasir rengit karena klo pagi atau siang hari kawasan pasir rengit sangat asri sekali kanan kirinya ditumbuhi sejenis pohon cemara atau pinus.
Jadi tak jarang ketika kita melewati temapt ini banyak yang berfoto-foto dan yang memppunyai pasangan biasanya berhenti disini untuk memadu kasih. Ya maka dari itu kami memilih pasir rengit sebagai jalur pulang kami, di pertengahan jalan kami juga berhenti tidak mau kalah dengan orang lain maka kami ikut untuk berfoto- foto sejenak.

Minggu 17 Oktober 2010 16:30
Selesai sesi foto kami langsung bergegas turun dikarenakan cuaca tidak mendukung gerimis pun sudah mulai turun secepat mungkin kami turun dari kawasan pasir rengit , tak selang bebarapa lama dijalan kembali kami menemukan tempat yang sangat indah, bahkan gedung dikota jakrta pun dapat terlihat samar dari tempat itu, saat itu kami pun langsung tak menghiraukan gerimis yang turun, akhirnya kembali kami untuk mengabadikan moment atau pemandangan indah ini yang jarang sekali dapat kita temukan dikota-kota besar seperti kota Jakarta.


Dengan pedenya kami melakukan aktivitas berfoto – foto bagaikan seorang artis ditonton banyak orang, hhhaaaaahhhhh ..!!! siaalll tapi tak apalah karena jarang kami mendapatkan momen- moment seperti ini, dikarenakan kesibukan kami masing seprti kuliah, kerja dan sekolah. Setelah cukup puas berfoto- foto dan mengabadikan moment-moment indah ini kami langsung bergegas turun karena tanpa terasa jaket yang kami kenakan sudah hampir basah kuyup cuacan pun sudah mulai tak mendukung kembali,tikungan demi tikungan, turunan demi turunan kami lewati hingga pada akhirnya kami sampai juga di pintu keluar jalurpasir rengit, setelah keluar agar tidak kemalaman kami langsung saja tancap gas karena jalannya sudah biasa tidak lagi turunan.
Minggu 17 Oktober 2010 17:50
Sampai kawasan semplak tiba-tiba kami merasakan ada yang tidak benar pada perut kami ini kami coba telusuri dan cari tahu ternyata kami mengalami penyakit yang dinamakan KELAPARAN, hhaaahhhaaaahhh …!!! Jadi kami memutuskan untuk berhenti di warteg terdekat untuk mengobati penyakit kami ini. Setelah makan kami ngopi sebentar agar tidak ngantuk diperjalanan nantinya.

Minggu 17 Oktober 2010 18:50
Selesai memanjakan perut dan pantat yang pegal karena duduuk diatas motor kami bergegas untuk pulang kerumah kami masing-masing dengan memacu motor kami kuranng lebih kecepatan 60 hingga 90km/jam dalam 1 ½ jam kami memasuki kawasan ciputat.

Minggu 17 Oktober 2010 20:40
Akhirnya Kami sampai komp. Taman Kedaung perumahan kami tercinta, kemuadian kami berbincang-bincang membahas atau evaluasi acara camping Pedong-pedong sebentar di warung akang sambil menikmati minuman mbah maridjan kuku bima dan tahu panas.
Setelah cukup puas berbincang dan dengan wajah yang kusam serta kelelahan tapi senang kami pun pulang kerumah masing masing, mmaka berakhirlah petualangan kami di CURUG 1000 bogor, jawa barat.
2 hari setelah acara ini Pendi Pun pulang kembali ke BALI dan kasininya 1 tahun kedepan, so see you in next year ..

TAMAT
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
NB : maksud dari kata pedong-pedong itu awalnya memang tidak jelas yah, membicarakan masalah mang dudung(tetang depan rmah yg orang sunda), trus mamang-mamang dan terbentuklah kata pedong – pedong, semua ini yang menciptkan teman kita PENDI yang dari BALI.

0 komentar:

Posting Komentar