Kami segenap angkata I dan II mengucapkan :
Salam lestari untuk rimba kita.
Tramper ||Experience Wild In Nature
Baca Selanjutnya..
Sabtu, 04 Oktober 2014
Rabu, 01 Oktober 2014
Contact Person Gunung Indonesia
Berikut cp gunung yang ada dindonesia yang mungkin bisa berguna buata sobat pendaki yang ingin SOSPED (Sosial Pedesaan) via hp :
GUNUNG YANG ADA DIPULAU JAWA :
Gunung Ciremai:
-pintu : linggarjati cucu supriatna 085759891011 / 085321978011 marketing@linggarjati.com
-pintu : Linggasana guntina 085295810025 yudha 085695500641
-pintu : palutungan nana kusna 082115687824 endul abdullah 085221030093
-pintu : apuy iding iskandar 085795067448 rian 085294631777
Gunung Gede Pangrango
-info@gedepangrango.org
Tel/ Fax: +62-263-512776 [office]
Email: booking@gedepangrango.org
Tel/ Fax:+62-263-519415
Gunung Papandayan
-Erfan 085659135058
-pintu: Cisurupan : omik 085793371645 / 0878 2738 2417
Gunung Salak
-pintu : kawah ratu Pak dadang 085724995370
Gunung Cikuray
-pintu Pemancar : kang Hendy 081220269190.
-Dede Rohana 0821 2083 5884
-Kang Dede 0878 3839 1009
-Pak Yudi – BASARNAS 08111 39349
Gunung Slamet
-pintu : Bambangan pak sugeng 085726000335
-mas didin 085726666912
-pintu : Guci Mas uceng 085643755398
Gunung Lawu
-085741307298,
-pintu: Cemoro Sewu , Hasan 085729264379
-Pak agus 085642072573
-pintu: Cemoro Kandang : 081575899797
Gunung Sindoro
-pintu: bansari Crazy - 085876797621
-081328096081, 08190386023
-pintu: Kledung Potenk 085869115403
-HT :148.790 MHz 081328096081
-Camp kledung 085643808488
-Orang desa 085292781090
Gunung Sumbing
-pintu: Kaliangkrik P. Lilik Setyawan (Kadus Butuh) 0896-8824-6671
-085868611446
Gunung Merapi
-pintu: New Selo Suroto Sheby " Phone : +6285640657456 / +6287835090433,
Email: surotosheby@ymail.com
-P. Syamsuri 081329266656
-mas grandong 085713121271
Gunung Merbabu
-pintu : selo 085728659968
-pintu : wekas 082327290278
-pintu : cuntel 081325757220
-Pak tono 081325932700
-GRABUPALA 085740540437
-Mas Ando 085329720365
Gunung Ungaran
-085729968373,
-Jalur Bandungan : Arief 081225711243
Gunung Prau
-Basecamp 081229075300
-Patakbanteng : 08562777105
-Mujib syafii (mas pii) : 0856 40086004 / +62 852 28283428
-Mas Barudin 0853 2944 9515
-Mas Afifi 0858 6893 9535
Gunung Semeru
-TNBTS (0341) 491828; Fax. (0341) 490885
-Resort Ranupane : 08283930822
-P. Samsul 0341787055
-P.mahmudin (petugas) 081227920297
Gunung Arjuna
-pintu : tretes 085856052510
-pintu : lawang rudi 081330787722
Gunung Argopuro
-pintu : baderan pak susiono 08113651015 & samhaji 082336446256
Gunung Raung
-KPW Gunung Raung : (0332) 321305 / Hp. 081333862244
-pintu: kalibaru ely 087755632664
-REGGAS: Hilmi 081336367861 & Cak Inung 085859038489
Gunung buthak Blitar
-pintu: sirahkencong blitar dan jalur panderman batu malang : Nunung 081555667595
============================================================
GUNUNG YANG ADA DILUAR PULAU JAWA :
Gunung Rinjani
-Dephut : (0370)27851
-pengelola (0370)627764
-Supri TNGR Sembalun 081805725754
-(rest RINJANI) Grahapala Rinjani Universitas Mataram (mapala universitas)
komplek Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Univ. Mataram
jalan pemuda blok c, dekat Lapangan Bola dan Asrama Mahasiswa Unram
contact : Anti a.k.a Acer ( 087865932230)
Pius / Pimen (081916089379)
Gunung Kerinci
-Balai Besar TNKS : (0748) 22250
-Johan Kerinci 0877-9311-3088
Gunung Tambora
-Arisman : 085216032004
-Abdul haris 081915830479
-Yuliano joyo 085237884768
Gunung latimojong
-Tri karno 081355068840
Gunung Gamnokora
-Taufan 081527817668
-Yuvensivius 085283242174
Gunung Gamalama
-Darno lamane 081356429102
-Mailudu mugu 085240745199
Gunung Karangetang
-Yudia tatipang 081220031234
-Daniel hinondaleng 085240357222
Gunung Lokon
-Suwarno 081523657993
-Fery rusmawan 081342765436
Gunung Kelimutu
-Agustinus Silva 081327750236
-Gabriel rago 085238055662
Demikian kami infokan semoga bermanfaat.
Salam Lestari
TRAMPER
EXPERIENCE WILD IN NATURE
SUMBER Baca Selanjutnya..
GUNUNG YANG ADA DIPULAU JAWA :
Gunung Ciremai:
-pintu : linggarjati cucu supriatna 085759891011 / 085321978011 marketing@linggarjati.com
-pintu : Linggasana guntina 085295810025 yudha 085695500641
-pintu : palutungan nana kusna 082115687824 endul abdullah 085221030093
-pintu : apuy iding iskandar 085795067448 rian 085294631777
Gunung Gede Pangrango
-info@gedepangrango.org
Tel/ Fax: +62-263-512776 [office]
Email: booking@gedepangrango.org
Tel/ Fax:+62-263-519415
Gunung Papandayan
-Erfan 085659135058
-pintu: Cisurupan : omik 085793371645 / 0878 2738 2417
Gunung Salak
-pintu : kawah ratu Pak dadang 085724995370
Gunung Cikuray
-pintu Pemancar : kang Hendy 081220269190.
-Dede Rohana 0821 2083 5884
-Kang Dede 0878 3839 1009
-Pak Yudi – BASARNAS 08111 39349
Gunung Slamet
-pintu : Bambangan pak sugeng 085726000335
-mas didin 085726666912
-pintu : Guci Mas uceng 085643755398
Gunung Lawu
-085741307298,
-pintu: Cemoro Sewu , Hasan 085729264379
-Pak agus 085642072573
-pintu: Cemoro Kandang : 081575899797
Gunung Sindoro
-pintu: bansari Crazy - 085876797621
-081328096081, 08190386023
-pintu: Kledung Potenk 085869115403
-HT :148.790 MHz 081328096081
-Camp kledung 085643808488
-Orang desa 085292781090
Gunung Sumbing
-pintu: Kaliangkrik P. Lilik Setyawan (Kadus Butuh) 0896-8824-6671
-085868611446
Gunung Merapi
-pintu: New Selo Suroto Sheby " Phone : +6285640657456 / +6287835090433,
Email: surotosheby@ymail.com
-P. Syamsuri 081329266656
-mas grandong 085713121271
Gunung Merbabu
-pintu : selo 085728659968
-pintu : wekas 082327290278
-pintu : cuntel 081325757220
-Pak tono 081325932700
-GRABUPALA 085740540437
-Mas Ando 085329720365
Gunung Ungaran
-085729968373,
-Jalur Bandungan : Arief 081225711243
Gunung Prau
-Basecamp 081229075300
-Patakbanteng : 08562777105
-Mujib syafii (mas pii) : 0856 40086004 / +62 852 28283428
-Mas Barudin 0853 2944 9515
-Mas Afifi 0858 6893 9535
Gunung Semeru
-TNBTS (0341) 491828; Fax. (0341) 490885
-Resort Ranupane : 08283930822
-P. Samsul 0341787055
-P.mahmudin (petugas) 081227920297
Gunung Arjuna
-pintu : tretes 085856052510
-pintu : lawang rudi 081330787722
Gunung Argopuro
-pintu : baderan pak susiono 08113651015 & samhaji 082336446256
Gunung Raung
-KPW Gunung Raung : (0332) 321305 / Hp. 081333862244
-pintu: kalibaru ely 087755632664
-REGGAS: Hilmi 081336367861 & Cak Inung 085859038489
Gunung buthak Blitar
-pintu: sirahkencong blitar dan jalur panderman batu malang : Nunung 081555667595
============================================================
GUNUNG YANG ADA DILUAR PULAU JAWA :
Gunung Rinjani
-Dephut : (0370)27851
-pengelola (0370)627764
-Supri TNGR Sembalun 081805725754
-(rest RINJANI) Grahapala Rinjani Universitas Mataram (mapala universitas)
komplek Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Univ. Mataram
jalan pemuda blok c, dekat Lapangan Bola dan Asrama Mahasiswa Unram
contact : Anti a.k.a Acer ( 087865932230)
Pius / Pimen (081916089379)
Gunung Kerinci
-Balai Besar TNKS : (0748) 22250
-Johan Kerinci 0877-9311-3088
Gunung Tambora
-Arisman : 085216032004
-Abdul haris 081915830479
-Yuliano joyo 085237884768
Gunung latimojong
-Tri karno 081355068840
Gunung Gamnokora
-Taufan 081527817668
-Yuvensivius 085283242174
Gunung Gamalama
-Darno lamane 081356429102
-Mailudu mugu 085240745199
Gunung Karangetang
-Yudia tatipang 081220031234
-Daniel hinondaleng 085240357222
Gunung Lokon
-Suwarno 081523657993
-Fery rusmawan 081342765436
Gunung Kelimutu
-Agustinus Silva 081327750236
-Gabriel rago 085238055662
Demikian kami infokan semoga bermanfaat.
Salam Lestari
TRAMPER
EXPERIENCE WILD IN NATURE
SUMBER Baca Selanjutnya..
Label:
Artikel gunung
Selasa, 30 September 2014
Jalan-jalan di Hutan Memperkuat Memori
Bila Anda merasa lelah otak, karena pekerjaan menumpuk di kantor,
pergi jalan-jalan adalah solusi tepat. Dikutip dari Dailymail.co.uk,
menurut studi terbaru, cukup dengan jalan-jalan maka rasa penat di
kepala luntur.
Profesor Sara Warber, dari Universitas Michigan di Amerika Serikat, mengatakan, hasil penelitian membuktikan manusia akan jauh merasa lebih baik setelah mereka keluar dari rutinitas menekan.
“Kombinasi antara manusia dan alam menjadi cara efektif mengurangi stres,” katanya. Tempat yang direkomendasikan adalah lokasi yang memiliki udara segar, seperti hutan, pegunungan, taman, atau pantai.
Temuan ini menunjukkan, aktivitas sederhana, seperti jalan-jalan di taman dengan teman bisa mengurasi lelah otak. Hal ini tidak hanya meningkatkan emosi positif, tetapi juga berkontribusi mengurangi kondisi depresi. Berjalan 40 menit per hari juga bisa meningkatkan kapasitas kemampuan otak manusia, meningkatkan memori, serta melindungi kita dari demensia. Wow!
Para ahli mengatakan, menghirup dan berjalan di area berudara segar, bisa membuat konsentrasi manusia lebih baik.
Studi dua tahun lalu menemukan fakta, bahwa menikmati suasana hijau hutan akan meningkatkan 16 persen memori, dibanding kita jalan-jalan di perkotaan yang sesak. Hmm, jadi kira-kira hutan mana yang paling dekat dengan kota Anda?
Salam Lestari
TRAMPER || EXPERIENCE WILD IN NATURE
Sumber Baca Selanjutnya..
Profesor Sara Warber, dari Universitas Michigan di Amerika Serikat, mengatakan, hasil penelitian membuktikan manusia akan jauh merasa lebih baik setelah mereka keluar dari rutinitas menekan.
“Kombinasi antara manusia dan alam menjadi cara efektif mengurangi stres,” katanya. Tempat yang direkomendasikan adalah lokasi yang memiliki udara segar, seperti hutan, pegunungan, taman, atau pantai.
Temuan ini menunjukkan, aktivitas sederhana, seperti jalan-jalan di taman dengan teman bisa mengurasi lelah otak. Hal ini tidak hanya meningkatkan emosi positif, tetapi juga berkontribusi mengurangi kondisi depresi. Berjalan 40 menit per hari juga bisa meningkatkan kapasitas kemampuan otak manusia, meningkatkan memori, serta melindungi kita dari demensia. Wow!
Para ahli mengatakan, menghirup dan berjalan di area berudara segar, bisa membuat konsentrasi manusia lebih baik.
Studi dua tahun lalu menemukan fakta, bahwa menikmati suasana hijau hutan akan meningkatkan 16 persen memori, dibanding kita jalan-jalan di perkotaan yang sesak. Hmm, jadi kira-kira hutan mana yang paling dekat dengan kota Anda?
Salam Lestari
TRAMPER || EXPERIENCE WILD IN NATURE
Sumber Baca Selanjutnya..
Label:
Artikel gunung,
Tips N Triks
Rabu, 24 September 2014
Mendaki gunung seorang diri
Selamat malam sobat sobat pendaki indonesia yang selalu senantiasa melestarikan "alam" dihatinya, kali ini ane mau iseng tulis aja, iseng iseng karena udah lama ga ngepost disini.
Tulisan kali ini adalah curahan hati penulis sendiri yang datang begitu saja tanpa sebab untuk mendaki seorang diri digunung gede entah ini bodoh atau rasa cinta yang terlalu besar terhadap alam namun jika dipikirkan sih beda tipis antara cinta dan bodoh tapi itulah ane yang sebelumnya pernahmendaki sendiri ke gunung merbabu untuk yang pertama kali n\menginjekan kaki ke jawa tengah. ada dua aspek yang mungkin akan diuraikan ditulisan ini, yakni :
Apakah mendaki seorang diri kesebuah gunung itu bisa dikatakan bodoh?!
Atau alasan mendaki sendiri karena rasa cinta terhadap alam yang sangat besar itu bagus?!
Mendaki gunung sendiri itu bodoh.
Jika dikatakan demikian jawabannya ya jelas bodoh, untuk apa coba, klo terjadi apa apa bagaimana kalo ada pendaki lain sih ga apa2 lah klo ga ada gimana ?!perlu diketahui bersama sebelum memulai mendaki itu harus dipahami yang namanya managemen perjalanan itu adalah materi dasar yang wajib dipenuhi untuk seorang pendaki, mendaki itu ga boleh asal2an, ga boleh ngawur, ga boleh nekat dan ga boleh iseng2, mendaki gunung itu harus dengan hati dan rasa cinta terhadap alam itu sendiri. peraturan dalam mendaki itu minimal ya 3 orang jadi klo terjadi sesuatu bisa saling membantu untuk menyelesaikan masalah itu, singkat kata tidak disarankan mendaki gunung sendiri.
Mendaki gunung sendiri karena rasa cinta terhadap alam itu bagus.
Nah kalau untuk yang satu ini beda lagi ceritanya, mendaki karena rasa cinta itu adalah suatu bentuk apresiasi terhadap alam bermaksud untuk bertafakur dengan alam, ingin mengenal alam lebih dekat, ingin mengena sejatinya diri sendiri dan akan lebih akrab dengan alam jika kita mendaki gunung seorang diri. terkadang mendaki bersama sahabat itu akan lebih menonjolkan keakraban dan keintiman antar satu sama lain dikelompok tersebut, contoh si A yang yang tadi belum mengen karakter si B pada saat mendaki akan lebih mengenal sifat aslinya dan yang sudah sudah akan menjadi sahabt sependakian, sedangkat untuk kelamanya itu akan dinomor duakan, memnag tidak semua tapi kenyatannya sebagian besar yang awalnya tujuan mendaki adalah untuk bertafakur dengan alam dan mengenal lebih dekat malah difokuskan dengan mencari karakter dan mempererat tali persahabatan.
Nah dengan mendaki gunung sendiri yang didasari dengan cinta pendaki itu sendiri kepada alam maka akan terjalin sebuah hubungan yang sulit dijelaskan dengan kata kata namun dapat dirasakan dimana pendaki merasa telah menyatu dengan alam bahkan mengerti alam itu walupun tetap tidak bisa menebak apa yang akan terjadi kedapannya dengan kondisi alam itu, itu karena tanpa disadari pendaki tersebut teleh bercengkarama dengan alam itu dan menjadikan hubungan keduanya lebih intim.
kurang indah apa coba jika pendaki sudah merasa satu dengan alam. itu tandanya niat mendekatkan diri kepada penciptanya dengan cara bertafakur dialam terbukti berhasil. tentunya pada saat mendaki harus sudah siap mental dan memahami materi management perjalanan, bukan modal nekat dan cinta saja.
Jika diambil garis besarnya mendaki sendiri itu bodoh dan mendaki sendiri bagus itu tipis. tinggal bagaimana dari pendaki itu sendiri saja yang melakukannya yang jelas insyallah selama tujuan kita diawali dengan kebaikan apalagi untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta akan dilindung dan berhasil.
Saya rasa itu saja tulisan ngalur ngidul ga jelas ini klo ada kesalahan dan ngelantur dalam penulisan dimaklumi saja secara sudah jam segini mata udah ga karuan dan bsok harus kerja. Semoga kita bisa jadi pendaki pandai yang dilandasi dengan ilmu dan kecintaanterhadap alam bukan dengan nekat dan hanya ingin sekedar gaya gayan.
wasallam
Salam Lestari
Salam Rimba
TRAMPER || EXPERIENCE WILD IN NATURE
25/09/2014 : 00.55
Baca Selanjutnya..
Tulisan kali ini adalah curahan hati penulis sendiri yang datang begitu saja tanpa sebab untuk mendaki seorang diri digunung gede entah ini bodoh atau rasa cinta yang terlalu besar terhadap alam namun jika dipikirkan sih beda tipis antara cinta dan bodoh tapi itulah ane yang sebelumnya pernahmendaki sendiri ke gunung merbabu untuk yang pertama kali n\menginjekan kaki ke jawa tengah. ada dua aspek yang mungkin akan diuraikan ditulisan ini, yakni :
Apakah mendaki seorang diri kesebuah gunung itu bisa dikatakan bodoh?!
Atau alasan mendaki sendiri karena rasa cinta terhadap alam yang sangat besar itu bagus?!
Mendaki gunung sendiri itu bodoh.
Jika dikatakan demikian jawabannya ya jelas bodoh, untuk apa coba, klo terjadi apa apa bagaimana kalo ada pendaki lain sih ga apa2 lah klo ga ada gimana ?!perlu diketahui bersama sebelum memulai mendaki itu harus dipahami yang namanya managemen perjalanan itu adalah materi dasar yang wajib dipenuhi untuk seorang pendaki, mendaki itu ga boleh asal2an, ga boleh ngawur, ga boleh nekat dan ga boleh iseng2, mendaki gunung itu harus dengan hati dan rasa cinta terhadap alam itu sendiri. peraturan dalam mendaki itu minimal ya 3 orang jadi klo terjadi sesuatu bisa saling membantu untuk menyelesaikan masalah itu, singkat kata tidak disarankan mendaki gunung sendiri.
Mendaki gunung sendiri karena rasa cinta terhadap alam itu bagus.
Nah kalau untuk yang satu ini beda lagi ceritanya, mendaki karena rasa cinta itu adalah suatu bentuk apresiasi terhadap alam bermaksud untuk bertafakur dengan alam, ingin mengenal alam lebih dekat, ingin mengena sejatinya diri sendiri dan akan lebih akrab dengan alam jika kita mendaki gunung seorang diri. terkadang mendaki bersama sahabat itu akan lebih menonjolkan keakraban dan keintiman antar satu sama lain dikelompok tersebut, contoh si A yang yang tadi belum mengen karakter si B pada saat mendaki akan lebih mengenal sifat aslinya dan yang sudah sudah akan menjadi sahabt sependakian, sedangkat untuk kelamanya itu akan dinomor duakan, memnag tidak semua tapi kenyatannya sebagian besar yang awalnya tujuan mendaki adalah untuk bertafakur dengan alam dan mengenal lebih dekat malah difokuskan dengan mencari karakter dan mempererat tali persahabatan.
Nah dengan mendaki gunung sendiri yang didasari dengan cinta pendaki itu sendiri kepada alam maka akan terjalin sebuah hubungan yang sulit dijelaskan dengan kata kata namun dapat dirasakan dimana pendaki merasa telah menyatu dengan alam bahkan mengerti alam itu walupun tetap tidak bisa menebak apa yang akan terjadi kedapannya dengan kondisi alam itu, itu karena tanpa disadari pendaki tersebut teleh bercengkarama dengan alam itu dan menjadikan hubungan keduanya lebih intim.
kurang indah apa coba jika pendaki sudah merasa satu dengan alam. itu tandanya niat mendekatkan diri kepada penciptanya dengan cara bertafakur dialam terbukti berhasil. tentunya pada saat mendaki harus sudah siap mental dan memahami materi management perjalanan, bukan modal nekat dan cinta saja.
Jika diambil garis besarnya mendaki sendiri itu bodoh dan mendaki sendiri bagus itu tipis. tinggal bagaimana dari pendaki itu sendiri saja yang melakukannya yang jelas insyallah selama tujuan kita diawali dengan kebaikan apalagi untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta akan dilindung dan berhasil.
Saya rasa itu saja tulisan ngalur ngidul ga jelas ini klo ada kesalahan dan ngelantur dalam penulisan dimaklumi saja secara sudah jam segini mata udah ga karuan dan bsok harus kerja. Semoga kita bisa jadi pendaki pandai yang dilandasi dengan ilmu dan kecintaanterhadap alam bukan dengan nekat dan hanya ingin sekedar gaya gayan.
wasallam
Salam Lestari
Salam Rimba
TRAMPER || EXPERIENCE WILD IN NATURE
25/09/2014 : 00.55
Baca Selanjutnya..
Label:
Artikel gunung,
curhat,
gado-gado
Minggu, 13 Juli 2014
Perlukah main fisik saat DIKLATSAR SISPALA ?
Belum lama ini dunia kegiatan alam bebas kalangan siswa pecinta alam (SISPALA) dihebohkan kembali dengan meninggalnya siswa SMKN 3 salah satu calon anggota sispala disekolahnya.sebelum berkomentar berikut cuplikan kronologis dari beberapa sumber dimedia :
Arfiand Caesar Al Irhami (16), pelajar kelas 10 SMA Negeri 3 Jakarta, meninggal dunia, Jumat (20/6/2014), di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, setelah mengikuti pelatihan ekstrakulikuler pencinta alam selama satu minggu di kawasan Tangkuban Parahu, Jawa Barat.
Ketika di lokasi, remaja yang biasa disapa Aca itu mengeluh sakit dan tidak kuat melanjutkan perjalanan jalan kaki tersebut. Dia memilih untuk langsung pulang. Setelah itu, Sutisna melanjutkan, sesampainya di puncak gunung, tiba-tiba Aca pingsan.
Teman-temannya langsung melarikan korban ke Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan. Pada saat korban hendak dioperasi di rumah sakit, pihak dokter menemukan adanya kejanggalan atas kematian korban, antara lain, luka lebam pada bagian perut dan pipi sebelah kanan.
Hasil visum polisi menyatakan kematian korban akibat pukulan benda tumpul. Namun, hingga kini, polisi masih menunggu hasil visum korban seluruhnya guna proses penyelidikan selanjutnya terkait dugaan adanya aksi penganiayaan terhadap korban.
Dari cuplikan kronologis peristiwa tersebut, timbul sebuah pertanyaan besar, "Apakah dikalangan sispala itu perlu menggunakan kekerasan seperti halnya militer?!" memang tidak ada cara lain, sedikit disini saya ingin memeberikan suara bahwasanya pendidikan disispala itu memang sangat penting sekali karena untuk memberi bekal bagi para calon anggota agar dapat survive dialam bebas nan liar seperti gunung yang jelas sudah kita ketahui bahwa keadaan digunung itu tidak bisa kita perkirakan kadang bisa menjadi sahabat yang seakan akan paham dengan kita, bahkan bisa juga menjadi musuh yang berbahaya bagi kita.
Pendidikan dan latihan dasar (DIKLATSAR) itu memang sangat dianjurkan bagi calon anggota yang belum mempunyai dasar untuk survive dialam, nah menurut saya cara dalam memberikan pelatihan tidak perlu menggunakan kekerasan terlebih lagi menggunakan alat. cukup dengan ketegasan untuk membagun kedisiplinannya pada saat dialam, kemudian memberikan materi serta praktek dari meteri yang telat diberikan ya minimal, calon anggota bisa cara memasang kompor, memasak, mendirikan tenda, packing dan materi p3k atau lebih pasnya manajemen perjalanan, saya rasa itu sudah cukup.
Tugas para senior yang sudah jauh lebih paham materi dan prakteknya adalah membina, membimbing dan membantu dari sicalon anggota tersebut tidak perlu menyiksanya, untuk penyiksaan biar alam yang memberikan perlajarannya(gunung), mereka pun akan mengerti dengan sendirinya dan berfikir jika ingin hidup maka saya harus bisa menguasai materi minimal "Manajemen Perjalanan:" tinggal disisipkan saja oleh senior mengenai etika etika sebagai pecinta alam.
Percuma saja kalian para senior bermain fisik pada calon anggota disispala mereka itu masih dalam naungan sekolah, mereka masih ada tanggung jawab untuk belajar, beda halnya dengan mahasiswa yang sudha bisa berdiri sendiri atau KPA maupun organisasi bebas lainnya yang tidak terikat oleh sekolahan.Belum saatnya mereka disiksa secara beramai ramai oleh senior pada masa SMA karena seharusnya para calon anggota sispala itu hanya mendapatkan dasar-dasar pengetahuan survive yang dibarengi dengan praktek dan dibimbing oleh senior bukan disiksa.
Arfiand Caesar Al Irhami (16), pelajar kelas 10 SMA Negeri 3 Jakarta, meninggal dunia, Jumat (20/6/2014), di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, setelah mengikuti pelatihan ekstrakulikuler pencinta alam selama satu minggu di kawasan Tangkuban Parahu, Jawa Barat.
Ketika di lokasi, remaja yang biasa disapa Aca itu mengeluh sakit dan tidak kuat melanjutkan perjalanan jalan kaki tersebut. Dia memilih untuk langsung pulang. Setelah itu, Sutisna melanjutkan, sesampainya di puncak gunung, tiba-tiba Aca pingsan.
Teman-temannya langsung melarikan korban ke Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan. Pada saat korban hendak dioperasi di rumah sakit, pihak dokter menemukan adanya kejanggalan atas kematian korban, antara lain, luka lebam pada bagian perut dan pipi sebelah kanan.
Hasil visum polisi menyatakan kematian korban akibat pukulan benda tumpul. Namun, hingga kini, polisi masih menunggu hasil visum korban seluruhnya guna proses penyelidikan selanjutnya terkait dugaan adanya aksi penganiayaan terhadap korban.
Dari cuplikan kronologis peristiwa tersebut, timbul sebuah pertanyaan besar, "Apakah dikalangan sispala itu perlu menggunakan kekerasan seperti halnya militer?!" memang tidak ada cara lain, sedikit disini saya ingin memeberikan suara bahwasanya pendidikan disispala itu memang sangat penting sekali karena untuk memberi bekal bagi para calon anggota agar dapat survive dialam bebas nan liar seperti gunung yang jelas sudah kita ketahui bahwa keadaan digunung itu tidak bisa kita perkirakan kadang bisa menjadi sahabat yang seakan akan paham dengan kita, bahkan bisa juga menjadi musuh yang berbahaya bagi kita.
Pendidikan dan latihan dasar (DIKLATSAR) itu memang sangat dianjurkan bagi calon anggota yang belum mempunyai dasar untuk survive dialam, nah menurut saya cara dalam memberikan pelatihan tidak perlu menggunakan kekerasan terlebih lagi menggunakan alat. cukup dengan ketegasan untuk membagun kedisiplinannya pada saat dialam, kemudian memberikan materi serta praktek dari meteri yang telat diberikan ya minimal, calon anggota bisa cara memasang kompor, memasak, mendirikan tenda, packing dan materi p3k atau lebih pasnya manajemen perjalanan, saya rasa itu sudah cukup.
Tugas para senior yang sudah jauh lebih paham materi dan prakteknya adalah membina, membimbing dan membantu dari sicalon anggota tersebut tidak perlu menyiksanya, untuk penyiksaan biar alam yang memberikan perlajarannya(gunung), mereka pun akan mengerti dengan sendirinya dan berfikir jika ingin hidup maka saya harus bisa menguasai materi minimal "Manajemen Perjalanan:" tinggal disisipkan saja oleh senior mengenai etika etika sebagai pecinta alam.
Percuma saja kalian para senior bermain fisik pada calon anggota disispala mereka itu masih dalam naungan sekolah, mereka masih ada tanggung jawab untuk belajar, beda halnya dengan mahasiswa yang sudha bisa berdiri sendiri atau KPA maupun organisasi bebas lainnya yang tidak terikat oleh sekolahan.Belum saatnya mereka disiksa secara beramai ramai oleh senior pada masa SMA karena seharusnya para calon anggota sispala itu hanya mendapatkan dasar-dasar pengetahuan survive yang dibarengi dengan praktek dan dibimbing oleh senior bukan disiksa.
Saya rasa itu saja, maaf kalo ada pihak2 yang merasa tidak senang dengan asumsi pemikiran saya karna menurut saya itu benar dan saya pun berhak untuk bersuara. untuk adik kita alm.Arfiand Caesar Al Irhami semoga diberikan tempat yang pantas disisinya dan semoga peristiwa yang menimpa alm. arfiand menjadi yang terakhir dikalanagan dunia pecinta alam.
Terima kasih
Regards
Salam Lestari
TRAMPER || EXPERIENCE WILD IN NATURE
Langganan:
Postingan (Atom)