Saat mendaki dalam sebuah
kelompok atau tim kita mungkin sering mempersiapkan kantong sampah
(trash bag) berukuran besar untuk menampung semua sampah-sampah kelompok
saat pendakian. Cara ini mungkin pernah kita jumpai atau bahkan
mengalaminya sendiri. Segala sampah-sampah di tim tersebut kemudian
dimasukkan kedalam kantong sampah besar tersebut. Entah itu sampah
sisa-sisa makanan, bungkus makanan, dll.
Menggunakan satu atau
lebih kantong sampah besar untuk menampung semua sampah-sampah sebuah
kelompok atau tim dalam pendakian memiliki sisi kelemahan tersendiri,
diantaranya:
1) Terkadang kantung sampah besar tersebut menjadi
“bulan-bulanan” sampah-sampah pribadi yang semestinya bisa disimpan
sendiri oleh setiap individu di dalam tim atau kelompok pendakian
tersebut.
2) Terkadang bisa muncul “dilema” baru? “Dilema” apakah itu?
Pernahkah anda saat mendaki gunung berada pada situasi atau kondisi
dimana terdapat sejumlah kantong sampah besar yang terisi penuh oleh
sampah-sampah dari semua anggota di dalam tim atau kelompok anda
sehingga kantong sampah tersebut menjadi berat untuk ditenteng. Saat itu
anda dan tim misalnya bersiap menuruni gunung. Lantas muncul sebuah
pertanyaan, siapa yang harus menenteng kantong sampah yang besar dan
cukup berat tersebut? Anda dan teman-teman andapun kemudian saling lirik
satu sama lain seolah-olah penuh tanya siapakah gerangan yang akan sudi
menenteng kantong sampah yang berat tersebut untuk dibawa kebawah? Anda
dan demikian juga mungkin teman anda mungkin saling berharap cemas di
dalam hati semoga ada yang sudi menenteng kantong sampah tersebut.
Boooom! Kondisi terpahitpun kemudian terjadi dimana ternyata anggota tim
lainnya melenggang dan tidak ada satupun yang sepertinya menunjukkan
tanda-tanda mau membawa kantong sampah yang besar dan berat tersebut.
Lantas apa yang akan anda lakukan? Meninggalkan kantong-kantong sampah
yang besar dan berat tersebut atau anda membawanya? Bayangkan misalnya
saat itu ternyata kondisi fisik anda juga sudah sedemikian lelah belum
lagi barang-barang bawaan pribadi anda saja sudah sangat berat dan
perjalanan di depan masih sangat panjang dan berliku. Sekali lagi, apa
yang akan anda lakukan dengan kantong sampah besar tersebut? Disinilah
“dilema” tersebut muncul.
Yang namanya mendaki, terkadang fisik
dan barang bawaan pribadi yang sudah sedemikian berat bisa saja membuat
kita berpikir dua kali membawa trash bag atau kantong sampah besar dan
berat milik kelompok turun kebawah. Perasaan seperti ini merupakan
sesuatu hal yang manusiawi. Nah, disinilah salah satu kelemahan
menggunakan kantong sampah besar untuk menampung semua sampah kelompok
atau tim. Katakanlah misalnya ternyata ada salah seorang teman yang
akhirnya rela menenteng kantong sampah yang besar dan berat tersebut.
Namun pertanyaannya, apakah anda yakin dia tidak terbebani? Mungkin saja
yang bersangkutan sebenarnya juga sudah lelah seperti diri anda namun
memaksakan dirinya karena kebesaran hatinya atau karena tampaknya
anggota lainnya terlihat “enggan” membawa kantong sampah besar dan berat
tersebut. Pada saat itu terjadilah “tarik-menarik” tersebut. Kita pasti
tidak ingin hal seperti ini terjadi di dalam tim atau kelompok kita
saat mendaki gunung.
3) Disamping itu, kelemahan lainnya adalah
tidak jarang kantong sampah yang berat dan besar ini akhirnya terpaksa
diseret-seret saking beratnya dan tidak jarang pula akhirnya sobek
sehingga mengakibatkan beberapa sampah-sampah keluar berceceran ditengah
jalan.
Salah satu solusi yang lebih baik dalam menyimpan sampah
ini adalah dengan membawa plastik sampah atau kantong plastik yang
berukuran lebih kecil. Jadi setiap individu di dalam kelompok atau tim
hendaknya mempersiapkan kantong-kantong plastik kecil masing-masing
sebelum mendaki. Kantong-kantong plastik berukuran kecil inilah yang
digunakan untuk menampung sampah-sampah pribadi masing-masing. Konsep
ini menanamkan kesadaran pada setiap individu dalam kelompok untuk
bertanggung jawab dan membawa sampah-sampah pribadinya masing-masing dan
tidak lagi terlalu mengandalkan kantong sampah besar yang disediakan
untuk kelompok. Atau bahkan mungkin kita tidak perlu lagi mempersiapkan
kantong sampah berukuran besar untuk kelompok. Hal ini bertujuan agar
pekerjaan atau beban kelompok/tim saat pendakian terasa lebih ringan dan
tidak ada semacam “konflik ego” seperti penjelasan di poin nomor dua di
atas. Kalaupun kantong sampah berukuran besar yang dipersiapkan untuk
kelompok tetap diperlukan atau tetap harus ada, setidaknya kantong
sampah besar tersebut tidak lagi menjadi “bulan-bulanan” sampah pribadi
lagi dan peruntukannya benar-benar lebih terarah. Memang hal ini
lagi-lagi kembali kepada kesadaran setiap individu di dalam tim atau
kelompok itu lagi. Namun setidaknya untuk menumbuhkan kebiasaan seperti
ini, sebelum melakukan pendakian mungkin pimpinan kelompok misalnya bisa
mengarahkan dan menekankan kepada setiap anggotanya untuk mempersiapkan
kantong-kantong plastik berukuran kecil untuk menampung sampah-sampah
pribadi masing-masing.
Disisi lain, sebagai individu, mari
sama-sama berusaha semaksimal mungkin mengusahakan agar setiap sampah
yang keluar dari tas gunung kita, masuk kembali ke dalam tas gunung
kita. Pernahkah anda memperhatikan mungkin ada teman pendakian anda yang
memasukkan sampah pribadinya kembali kedalam tas gunungnya tanpa
memasukkannya terlebih dahulu kedalam kantong plastik? Padahal tindakan
tersebut tentunya akan mengotori tas gunung atau mungkin barang-barang
lainnya di dalam tas. Tapi disinilah letak kelebihan teman tersebut.
Mungkin dia bisa jadi tidak membawa kantong plastik kecil untuk menaruh
sampah pribadi. Namun karena kesadarannya yang sangat tinggi, yang
bersangkutan lebih memilih membiarkan tasnya kotor daripada harus
menaruh sampah pribadinya di kantong sampah besar yang dipersiapkan
untuk menampung sampah-sampah kelompok. Jika kita bisa menyimpan sampah
pribadi di tas kita sendiri, mengapa harus membebani kelompok? Begitu
kira-kira mungkin prinsipnya. Lebih baik tas gunung kita yang kotor
daripada alam yang kotor. Tas gunung kita kotor masih bisa dibersihkan,
tapi kalau alam belum tentu. Lebih baik kita yang terbebani oleh sampah
kita sendiri daripada teman lain di dalam tim kita yang harus terbebani
karena harus membawa kantong sampah yang besar dan berat yang berisikan
sampah-sampah dari semua anggota di kelompok tersebut. Setuju tidak?
Demikian artikel ini semoga bisa berguna buat temen -temen :)
Tramper
Experience Wild In Nature
0 komentar:
Posting Komentar