Semburat wangi lintas perjalanan, melupakan segala tanjakan dan turunan. Mata lelah karena semalaman tak jua terpejam, akan kembali berbinar tatkala suguhan alam menyapu pandang. Sejauh mata memandang, hanya alam indah karya Tuhan. Gunung gagah dan lembah nan hijau menjadi obat pemulih raga.
Fajar Rinjani pantas kucintai
Sabana Merbabu layak kurindu
Cahaya Karimunjawa wajar kudamba
Pasir pantai pun tak heran bila kuharapkan
Sedangkan debur ombak terngiang
Namun bila deru guruh Sempu kurindu
Anehkah itu?
Berharap menyusup dalam banjir Salak
Ada apa dengan benak?
Kangen pada air bah Semeru, sungguh lucu
Bahkan hujan kabut Merapi pun buatku berseri
Atau berlari menembus rintik Ranu Kumbolo
Juga dingin Lawu yang membekukan kudambakan
Ah.gilakah?
Ataukah kerinduan kuat membuncah
Menggagahi kewarasan jiwa yang resah
Apakah cinta yang menancap erat di jiwa
Sedang hati dan raga tak lagi bebas berkelana
Inilah ketika nikmat alam lebih dari orgasme mydamayanti
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar